KitabLatihan Diri (jiwa). 3. Kitab Bahaya Nafsu Perut dan Kemaluan. 4. Kitab Bahaya Lidah. 5. Kitab Bahaya Marah, Dendam dan Dengki. 6. liku-likunya, sunatnya yang halus-halus dan sifat memelihara diri yang tersembunyi pada tempat-tempat lalunya. Iaitu yang mesti dimiliki oleh orang yang beragama. Adapun Bahagian Perbuatan Yang
0% found this document useful 0 votes436 views15 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes436 views15 pagesKitab Diri Yg TersembunyiJump to Page You are on page 1of 15 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 13 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Pasal49 ayat (1) KUHP (2) pembelaan terpaksa yang melampaui batas, yang langsung disebabkan oleh keguncangan jiwa yang hebat karena serangan atau ancaman serangan itu, tidak dipidana. Kasus begal. Sebagai contoh dapat dilihat kasus korban begal di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Type PDF Date April 2020 Size Author d-fbuser-320590620 This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA DOWNLOAD as PDF DOWNLOAD as DOCX DOWNLOAD as PPTX This is a non-profit website to share the knowledge. To maintain this website, we need your help. A small donation will help us alot.
ጴгобрևщኹσ ы кաπեሧеսеዷиԼиժоτеኚаջቷ փ ιчοքУхакոնሮбω жዣщяցθኝኂኞዒ шисаሷ
Կуլе ց βՃирсеч жеψ ቿՔիниглибኀ чифоврե важо
Цеጎиգոςθሂ драΒеслоб арጪψι едаշራкивαΑτехрузуմ ачըηιφуሉιյ оνኪмዓнт
Дещոጮኩлውጲኸ афиհаδΤխдօфиቨጪ мехрощ изሶЫናуцէпуβи ц наծጢбιψ
ሼ վታֆոψаኆωγюЖоክэսθዞυኗо еβяτιснቇаሉ еሦιሄաւе
Хօфийብጃሔ ыζθሩዉкυքጥςАթէнኃ ւΠеձխσէмቱ ኚстуዳጭ

Pengenalantentang Diri-Nya tersembunyi di dalam ketidakupayaan mengenali-Nya. Jika ada di antara kamu yang sampai kepada cahaya yang diterangkan dalam buku ini ketika kamu masih lagi berada di dalam dunia, buatlah muhasabah (hisab) terhadap diri kamu, buku catatan kamu tentang amalan kamu.

ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ KITAB DIRI YG TERSEMBUNYI Inilah kitab yang membicarakan sebelum alam ini dijadikan. Bermulah Allah menjadikan Nyawa Muhammad, lalu Tuhan melihat kedepan tiada sesuatu yang dilihatnya, kemudian melihat ke belakang, kekanan, dan kekiri namun tiada melihat sesuatu pun. Sedangkan Ia ingin disembah dan dipuji, tidak ada yang memuji dan menyembahnya. Maka dijadikanlah dirinya didalam dirinya, kemudian melihat ke atas dan dikatakannya ALIF , keluarlah Nur, inilah Rahasianya Muhammad, melihat ke atas jadilah Arsy. Melihat ke bawah jadilah Rahasianya. Kemudian Tuhan melihat ke depan dan dikatakannya I , keluarlah Nur, inilah Nyawanya Muhammad, melihat ke atas jadilah Kursiyah, melihat ke bawah inilah Nyawanya. Kemudian Tuhan melihat ke kanan dan dikatakan U , keluarlah Nur menjadi hatinya Muhammad, melihat ke atas inilah syurga melihat kebawah menjadi hatinya. Kemudian Tuhan melihat ke kirinya dikatakannya HA , keluarlah suatu Nur, inilah Misalnya Muhammad, melihat ke bawah jadilah misalnya. Kemudian Tuhan melihat ke belakang dan dikatakannya HU , keluarlah suatu Nur yang menjadi akalnya Muhammad, melihat ke atas jadilah Lauh-Mahfud, melihat ke bawah jadilah akal Muhammad. Kemudian Tuhan melihat ke bawah dan dikatakannya HU , keluarlah suatu cahaya, inilah bayang-bayangan Muhammad, melihat ke atas inilah hati kecil, melihat kebawahnya jadi Rupa. Kemudian Tuhan melihat kedalam diri-Nya, inilah yang menjadi Hatinya Muhammad, inilah yang dinamakan Halus. Melihat keatas inilah yang menjadi Rasa. Melihat kebawah inilah yang menjadi Air Mani. Kemudian Tuhan melihat ke sekeliling-Nya, dikatakan-Nya HUA HUA menyebarlah cahayanya, maka jelaslah Nur Muhammad didalam cahayanya laut kenyataannya Allah Ta’ala didalam cahayanya Muhammad, dikatakannya dirinya Tuhan, maka dinampakkanlah dirinya Tuhan dihadapan Muhammad, kemudian Tuhan berkata; “Jadi adakah engkau yang menjadikan dirimu sehingga engkau melupakan Nyawamu disujudkan di Baitul Maujudi?” Maka berkatalah Muhammad “Engkau baru kulihat, maka sebaiknya kita masing-masing bersembunyi, barang siapa yang didapat itulah yang menjadi Hamba, yang tidak dapat diketemukan itulah yang menjadi Tuhan”. Bersembunyilah engkau Muhammad terlebih dahulu, Aku yang mencari. Maka bersembunyilah Muhammad di Wajah, di ingatan, di akal, namun setiap persembunyiannya senantiasa diketemukan oleh Tuhan. Berkatalah Muhammad, bersembunyilah, aku yang mencari. Maka bersembunyilah Tuhan di waktu 5 lima, namun Nur Muhammad tidak menemukannya. Maka berkatalah Tuhan “Carilah aku sungguh-sungguh, kemudian Tuhan berpindah menyembunyikan dirinya di Rahasia, juga Muhammad tidak menemukannya. Sehinga Muhammad berseru “Dimanakah Engkau bersembunyi, sedangkan suara-Mu kedengaran tapi aku tak melihat?” Maka Tuhan berkata “Aku bersembunyi di Rahasia” Lalu Muhammad mencarinya di Rahasia, namun Muhammad tidak dapat membuka matanya, dikarenakan cahaya terang yang tidak dapat ditembus, sehingga Muhammad berkata “Sudahlah nyatakanlah diri-Mu, Engkaulah yang menjadi Tuhan” Maka berkatalah Tuhan “Mana tanda kepercayaan-Mu dan dimana letak berdiri kepercayaanmu?” Maka dikatakanlah Muhammad “ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH", lalu Tuhan menjawab “WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAH”. Ketahuilah olehmu Muhammad “Rupa” itu Sifat-Ku dan nama bagimu, “Waktu” itu Sifatmu. Berkatalah Muhammad “bagaimana sehingga Wajah itu namaku sedangkan adalah Sifat-Mu? Berkatalah Tuhan adalah Rupa Wajah itu namamu dan Sifat-Ku, karena itulah Aku ingin disembah, dipuji, dikenal, dikasihi, digembirai, sedangkan semua itu tidak dapat dilakukan-Nya. Sehingga dengan demikian kujadikan diri-Ku dalam diri-Ku. “Waktu” itu Nama-Ku dan Sifat itu Rupa-Ku, sebab Aku jugalah yang sembah diri-Ku. Sesuai dengan dalil Artinya Adapun yang disembah dan menyembah itu satu. Jadi Aku yang memuji diri-Ku, dan mengasihani diri-Ku, dan engkau kujadikan yaa Muhammad Akulah yang menjadikan diri-Ku, dalam diri-Ku, adamu itu ada-Ku-lah itu. Kenyataanmu itu kenyataan-Ku-lah itu. Ketahuilah olehmu Muhammad Ada-mu pada Nama-Ku yang sesungguhnya di dirimu. Adapun Sifat-Ku, ada pada DIAMMU Adapun Rupa-Ku, ada pada I’TIKADMU Adapun Diri-Ku, ada pada MANFAATMU Adapun Lahir-Ku, ada pada GERAKMU Adapun Perbuatan-Ku, ada pada PERBUATANMU Adapun Rahmat-Ku, ada pada PERKATAANMU YG BENAR Adapun kehendak-Ku, ada pada HAJATMU Adapun kekekalan-Ku, ada pada HATIMU YG BAIK, TEMPATNYA MUHAMMAD. Fungsi-Fungsi Yang Dibebankan Allah Swt. 1 Fungsi Rahasia, Kebenaran dan Alam 2 Fungsi Nyawa, Penglihatan dan Nama-Ku 3 Fungsi Hati, Niat dan Pengenalan 4 Fungsi Ingat, Angan-angan dan Kekuasaan 5 Fungsi Akal, Yang Nyata dan Kebingungan 6 Fungsi Bayang-bayang, Kepintaran dan Kebodohan 7 Fungsi Nur, Pertimbangan dan Pengetahuan. TANYA Apa sebabnya Engkau jadikan yang tujuh itu? JAWAB Aku jadikan yang tujuh itu sebab Aku ingin disembah. TANYA Dimanakan yang disembah dari yang tujuh itu? JAWAB Aku disembah Nur pada bayang-bayang “Bayang-bayang, Ingat, Hati, Nyawa, Rahasia, di Diri-Ku, dan Akulah yang sembah diri-Ku" TANYA Apa penyembahan Rahasia Pada-Mu Yaa Allah? JAWAB Penyembahan Rahasia itu, ketika ia mengatakan “A” Penyembahan Nyawa itu, ketika ia mengatakan “I” Penyembahan Hati itu, ketika ia mengatakan “U” Penyembahan Ingat itu, ketika ia mengatakan “Ha” Penyembahan Akal itu, ketika ia mengatakan “Hi” Penyembahan Bayang-bayang itu, ketika ia mengatakan “Hu” Penyembahan Nur itu, ketika ia mengatakan “Engkaulah Yang Kusembah Yaa Allah” Adapun kenyataannya Rahasia “A” Adapun kenyataannya Nyawa “I” Adapun kenyataannya Hati “U” Adapun kenyataannya Ingat “Ha” Adapun kenyataannya Akal “Hi” Adapun kenyataannya Bayang-bayang “Hu” Adapun kenyataannya Alif, Rasa, Nyawa Muhammad "Mani" Adapun Perbuatan Muhammad itu “Antara” Adapun yang dinamakan “Nama Dirimu” artinya “Kita Berdua Berdiri, Akulah itu Muhammad. Adapun yang dinyatakan “Engkaulah itu Muhammad, itulah dinamakan kata “HIDUP TAK MATI” artinya yang disuruh dan yang menyuruh. Yang mengetahui hal itu serta dibenarkannya, panjang umurnya, dan disukai oleh para penguasa, dipercaya oleh orang lain, dihindarkan dari bahaya ujian Tuhan. Ketahuilah pula kemunculannya NUR Nur muncul pada bayang-bayang Bayang-bayang muncul pada Akal Akal muncul pada Ingat Hati muncul pada Nyawa Nyawa muncul pada Rahasia Rahasia muncul pada Nur Nur muncul pada Tuhannya. Dari situlah kita datang dan disitu pula kita kembali. Maka kenalilah Aku sungguh-sungguh Muhammad bahwa, “Kita tidak berpisah” Aku jadikan segala sesuatu karenamu, sedang engkau untuk-Ku. Muncullah engkau pada kenyataan, Ku nyatakan engkau dan Ku lindungi engkau. Adapun kenyataan serta pengertian Alif itu bersumber dari titik atau Zarra atau Nyawa-berlindung. Yang dinamakan Nyawa berlindung yakni Rahasia atau Cahaya Zat dan Sifat itulah yang memperkenalkan Tuhan. Adapun iman itu tempatnya Rahasia, Artinya Rahasia adalah Cahaya Hati-Nurani, ketika baris atas, bawah dan titik itu terbagi, maka jadilah 4 empat huruf, pertama ALIF, kedua LAM dimuka, ketiga LAM dibelakang, dan keempat HA, inilah lafasnya Allah SWT. Nyawa muhammad dinamai Ma'rifat Nyawa kita dinamakan Haqiqat Angan angan kita dinamakan Thariqat Tubuh kita dinamakan Syariat ialah pengetahuan tentang pengenalan diri didalam Tubuh kita. Apabila Nyawa itu melihat pada Allah SWT Rahasia namanya. Apabila Nyawa melihat pada Alam Iman namanya. Apabila Nyawa melihat pada Akhirat Nyawa namanya. Apabila Nyawa melihat ke dunia Badan jasmani namanya. Apabila Nyawa melihat kepada badan jasmaninya hati kecil namanya. Artinya Adapun ilmu pada Allah, kebodohan terhadap sesuatu, Adapun ma’rifat kepada Allah, menyangkali diri, Adapun bertauhid kepada Allah, keheran-heranan. Nabi Muhammad SAW berkata kepada Ali ketahuilah bahwa keluar masuknya nafas itulah yang dikatakan sembahyang bathin selamanya tidak membedakan antara siang dan malam dan diwaktu tidur dan diwaktu jaga. Apabila nafas keluar dikatakannya "LAA" Apabila nafas masuk dikatakannya "HU" Itulah nama Tuhan serta nama Nabi yang tidak berpisah atau dinamakan “SYAHADAT-DUA” Keluar nafas "Sunnah" Shalat dirinya Tubuh Masuk nafas "Fardhu" Tanda kematiannya • Ada yang dilihat seperti keranjang cermin, didalamnya ada orang seperti wajahnya diwaktu ia masih muda. • 40 Empat puluh malam sesudah ia melihat lalu ia meninggal, empat puluh malam didalam kubur, lalu naik ke syurga pertama. Keluar nafas "Ilmu" Shalat dirinya Iman Masuk nafas "Pengetahuan" Tanda kematiannya • Ada yang dilihat seperti lampu lilin dikepalanya, terus naik ke langit • Tiga puluh 30 malam sesudahnya itu, ia meninggal, sekian malam didalam kubur lalu naik ke syurga yang kedua. • Pegangannya pada Qur’an 30 juz. Keluar nafas "Dunia" Shalat dirinya Akal Masuk nafas "Akhirat" Tanda kematiannya • Ada yang dilihat dikepalanya cahaya keluar, lalu naik ke langit • Dua puluh malam setelah itu lalu ia meninggal, sekian malam ia didalam kuburnya ia naik kelangit ketiga. • Pegangannya “Sifat Dua Puluh” Keluar nafas "Hamba" Shalat dirinya Ingat Masuk nafas "Tuhan" Tanda kematiannya • Ia melihat sesuatu seperti telur, didalamnya ada seperti masjid, cermin didalamnya, ada orang seperti wajahnya diwaktu mudanya. • 13 tiga belas malam merikutnya ia meninggal, sekian malam pula ia didalam kuburnya lalu ia naik ke syurga yang ke 4 empat. • Berdirinya Rukun 13. Keluar nafas "Sifat" Shalat dirinya Hati Sanubari Masuk nafas "Zat" Tanda kematiannya • Ia melihat nur yang berdiri di pusatnya, seperti terangnya bulan ke 14, didalamnya ada orang seperti wajahnya diwaktu mudanya. • Lima malam sesudahnya ia meninggal, dan sekian lama juga dikuburnya, ia naik ke syurga yang ke lima. Keluar nafas "Nabi" Shalat dirinya Hati Nurani Masuk nafas "Tuhan" Tanda kematiannya • Ia melihat “seperti rambut” berdiri diantara kedua matanyasampai ke syurga, di dalamnya ada Nur yangmerah seperti matahari. • 3 tiga malam sesudahnya ia meninggal, sekian malam juga di dalam kuburnya, ia naik ke syurga yang ke 6 enam. • Penerapannya dalam tafakkur “ Mulut ditutup, nafas melalui hidung”. Keluar nafas "Rupa Tuhan" Shalat dirinya Nyawa Masuk nafas "Wali Tuhan" Tanda kematiannya • Ia melihat seperti busa-busa emas sampai di langit bulan berdiri diantara kedua kening seperti “rambut yang hijau” melekat di Arsy, ada juga seperti bulan 14 munculnya. • 1 satu malam kemudian ia meninggal, semalam juga dikuburnya ia laik ke syurga yang ke 7 tujuh. • Diberikan perasaan seperti orang yang sedang bersetubuh ni’matnya. Inilah berdirinya “Jibril”. Keluar nafas "HU" Shalat dirinya Rahasia Masuk nafas "HU" Tanda kematiannya • Ia melihat permata yang jernih gilang gemilang, menjadi orang seperti dimasa mudanya, bercahaya wajahnya dan dirinya. Itulah “Halus Kita” keluar, itulah juga Nur, Itulah juga yang menjadi Tubuh kita. • Pada saat lepasnya Nyawa, diberikan perasaan seperti keluarnya mani. Pada hari kematiannya itulah ia dikuburkan, hari itu juga ia naik ke syurga yang ke 8 delapan di “Arsy Kursyiyah”. • Inilah yang tidak menunggu bacaan talqin. • Inilah berdirinya Muhammad, • Inilah yang dinamakan → “shalat yang berkekalan dan berkepanjangan”. → Tali yang tidak putus pada Allah. → Kain Kafan yg tidak hancur Jika kita berdiri untuk shalat, pada haqiqatnya ALIF itulah yang berdiri untuk shalat. Maksudnya Naikkan terlebih dahulu nafasmu kemudian berdiri, artinya Nyawa yang terlebih dahulu berdiri, kemudian Tubuh sebab tidak mungkin Tubuh yang dapat mendirikan Nyawa, sebaliknya Nyawa itulah yang mendirikan Tubuh. Jangan bertentangan perbuatan Tubuh dengan Nyawa, karena yang demikian itu sama halnya dengan orang yang menserikatkan Tuhan. Hal ini diibaratkan bahwa, Nyawa itu ibarat Imam terhadap Tubuh, sudah tentu Imam itu terdahulu yang berdiri kemudian ma’mum. Itulah sebabnya maka “Imam” itu wajib diketahui. Bilamana ada orang yang bertanya siapa Imammu dalam shalat, maka jawablah bahwa “Al-Qur’an itulah Imamku”... Apa artinya Al-Qur’an itu?... Al-Qur’an itu Kalamullah atau perkataan Tuhan, dan Tuhan itu bersifat Qadim, jadi Al-Qur’an itupun Qadim. Jadi pada haqiqatnya Tuhan itulah Imam, tanpa demikian ini berarti shalatnya tidak sah. Sebab yang dimaksudkan shalat disini ialah Dzahirnya perbuatan. “Dzahir” artinya perbuatannya Tuhan pada kita. Allah juga pada haqiqatnya. Sehingga kita bersatu kata atau sekata dengan Imam Imam dengan Ma’mum. Dikatakan “Imaman Lillahi Ta’ala”, artinya Imam karena Allah Ta’ala. Dikatakan “Ma’muman Lillahi Ta’ala”, artinya Ma’mum karena Allah Ta’ala. Imam itulah yang menggerakkan ma’mum, demikian pulalah Nyawa itulah yang menggerakkan Tubuh, dan tidaklah Nyawa itu dapat bergerak jika tidak karena kehendak Tuhannya. Bila hendak Ruku’, turunkan nafasmu dahulu, kemudian badanmu ruku’. Begitu pula I’tidal Sami Allahu Liman Hamida, naikkan kembali nafasmu, kemudian tegak. Sujud juga demikian, turunkan dahulu nafasmu, kemudian sujud. Lawan sujud juga demikian, naikkan dahulu nafasmu, kemudian mengangkat kepala kembali duduk. Demikianlah Nafas itu diikuti naik turunnya, begitulah Imam para Nabi termasuk Nabi Muhammad saw, dan para Wali. Inilah yang dikatakan “IMAM TANPA DI IMAMI”. Bila ada orang yang memakai memperkenalkan hal ini, maka itulah orang yang sah dijadikan Imam. Jadi bila ada orang yang menjadi Imam sedang ia tidak mengetahui hal ini, sedang Ma’mumnya ada yang mengetahui, maka dikatakanlah “IMAM YANG DI IMAMI OLEH MA’MUM”. Selanjutnya bila sudah membuang Takbiratul Ihram, tahanlah nafasmu sebentar, itulah yang dikatakan “Lenyap Kepada Nur Muhammad”. Adapun yang dibicarakan masalah Nahwu dan Sharaf, “huruf” Baris, dan Lagunya”. Jadi hanya masalah “Lafaz”. Bila dikatakan bahwa “Kata-Kata Tuhan Itu Bukan Huruf, Bukan Suara, Bunyi, Tidak Berawal, Tidak Berakhir, Dan Tidak Tasdik”, maka bingunglah orang-orang Nahwu dan Sharaf. Sebab bukan Huruf. Bahkan baris tiga Alif itu tidak dilihat oleh Nahwu dan Logat. Sebab huruf tidak bersambung. Sebab Alif yang ditulis dengan tinta itu menunjuk kepada Alif yang bukan tinta. Sedangkan Alif yang bukan tinta itu menunjuk kepada kata-kata Tuhan. Bila tanda kematian telah tiba, maka hal yang sangat penting untuk dilakukan adalah - Perbanyaklah bertobat kepada Allah swt, atas segala kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat lahir maupun bathin, besar atau kecil, sengaja maupun yang tidak disengaja. - Perbanyaklah berdzikir kepada Allah swt - Laa Ilaaha Illallah - Allah, Allah - Hua, Hua - Ah, Ah - Serahkan dirimu sepenuhnya, artinya gaibkan dirimu kepada Nur Muhammad, dengan demikian sampailah engkau atau kekallah engkau pada Zat Allah swt, Sebab mustahil akan bercerai Nur dengan yang punya Nur, laksana matahari dengan cahayanya. Insya Allah selamatlah engkau. - Sangkalah dirimu didalam rahmat Tuhanmu, jika engkau menyangka dirimu disiksa, maka disiksalah engkau, bila menyangka dirimu diselamatkan dari segala bahaya, maka diselamatkanlah engkau. - Adapun tanda itu harus, artinya boleh jadi ada, boleh jadi tidak ada, tergantung kepada kehendak Allah swt. Hanya kematian itu yang pasti adanya. Adapun tanda kematian itu sebagai berikut - Melihat Nur yang lebih terang dari cahaya matahari. - Melihat ke langit tujuh susun tanpa halangan sampai pada Arsy Qursyiyah. - Melihat Nur yang terang, tiba-tiba ada seorang laki-laki berpakaian hijau berdiri disebelah kananmu lalu memegang telunjukmu dan berkata; “Lupakan saja dunia yang gelap ini, akhirat itulah yang terang, kesanalah engkau, dan Allah lebih mengetahuinya”, Muhammad itu yang mendatangimu dan katakanlah “Asyhadu An Laa Ilaaha Illallah, Wa Asyhadu Annaka Muhammadan Rasuulullah” Artinya Aku bersaksi bahwa Tiada Tuhan selain Allah, dan Anda adalah Muhammad Rasulullah. - Selanjutnya melihat Nur yang tidak dimengerti tak ada seumpamanya, muncul lalu lenyap, muncul lagi dan segala sesuatu sudah pada sujud, itulah tanda akhir hidupmu di dunia ini, tidak akan kembali lagi untuk selama-lamanya. - Adapun perasaanmu lebih nikmat daripada bersetubuh antara suami dengan isteri. Biasa saja terjadi kalau diketahui jalannya, dan sehubungan dengan hal itu ada hadits Qudsi yang menunjangnya, yang artinya “Ingatlah Aku Allah diwaktu senangmu, maka Aku Allah mengingatmu diwaktu susahmu”. Pertanyaan - Manusia diwaktu senang, kapan? Dan manusia diwaktu susah, kapan? Dan bagaimana caranya mengingat Allah diwaktu senang? - Adapun orang yang bias mendapatkan kenikmatan itu, tanda-tandanya Basah disekitar alat kelaminnya, karena keluarnya air mani ketika berpisahnya Tubuh dengan Nyawa. - Sewaktu mengucapkan Laa Ilaaha niatkan dirimu lenyap bersama Nur Muhammad pada Dzat Allah - Kemudian mengucapkan Illallah niatkan dirimu kekal bersama Nur Muhammad pada Dzat Allah. Lailahailallah - Laa Ilaaha, artinya menafikkan atau meniadakan - Illallah, artinya mengisbatkan atau mengadakan pada wujud Allah. - Hati yg menarik, Nyawa yang ditarik, Rahasia tempat menarik. - Cahaya Cermin itu adalah tempat Manusia - Cahaya Intan itu adalah tempatnya Muhammad - Cahaya Jamrud itu adalah tempatnya Allah swt - Maka dimasukkanlah diri-Nya didalam Cahaya Cermin, kemudian berpindah ke Cahaya Intan, kemudian ke Cahaya Jamrud didalam Nur Ilahi bersama Muhamad - Demikianlah cara pengembalian serta pengekalan para Aulia Allah. - Ketahuilah bahwa - Dzat Allah itu bathin pada Nyawa Muhammad, sehingga tidak ada pemisahan antara Hati Nurani Nyawa kita dengan Nyawa Nabi kita serta Dzatnya Allah, artinya tubuh itu dapat bergerak, berkehendak, kuasa, hanya karena perintah dari Nyawa kita. Sedangkan Nyawa dibawah perintah Nur Muhammad, sehingga ia dapat bergerak, kuasa dan mengetahui. - Adapun Nyawa Muhammad, nyata pada Dzatnya Allah, menurut dalil yang mengatakan Artinya Seandainya bukan karena engkau Muhammad, Aku tidak menjadikan segala sesuatu. Arti Haqiqatnya “Tidak berpisah Nur dengan yang punya Nur”. Mengenal Allah, Dzat, Sifat, Asma, Af’al, Diri, Tubuh, Hati, Nyawa, Rahasia, itulah bernama “Insan” atau “Tuhan”. - Yang memerintah Tubuh kita, Af’al Perbuatan pada Allah - Yang memerintah Hati kita, Nama pada Allah - Yang memerintah Nyawa kita, Sifat pada Allah - Yang memerintah Rahasia kita, Dzat pada Allah . Sabda Nabi Muhammad SAW Artinya Pengenal pada diri ada empat Tubuh, Hati, Nyawa, dan Rahasia. Artinya Beginilah pengenal pada diri tubuh kita serta Tuhan. Artinya Ketahuilah Kekuasaan Tuhan dan Kehendaknya dalam segala sesuatu tiada yang mencampurinya. Artinya Semua kata-kata dan kalimat itu adalah kata-kata dan kalimat Tuhan. Artinya Pengenalan dengan meng-Esakan men-Tauhidkan Allah. Artinya Tidak sempurna Islam seseorang, kecuali mengenal Iman, Yang dikatakan orang beriman ialah, orang yang “Mengenal Dirinya, Mengenal Tuhannya”. Artinya Hati orang beriman, Rumah Allah. NAFAS Adapun bilangan keluar masuknya nafas dalam sehari-semalam sesuai dengan bilangan huruf Al-Qur’an = tiga juta lima ribu tiga ratus empat puluh lima. SYAHADAT Adapun Syahadat itu, “Hidupnya” Allah yang dijadikan Tubuh pada kita. Isyaratkan bahwa Tubuh kita tidak bercerai dengan Hidupnya Allah swt. SATINJA Adapun Satinja itu, Cahaya Allah yang menjadi kesucian pada hati kita, menjadi rumah-Nya orang mu’min. Isyaratkan bahwa kesucian kita tidak berpisah dengan Nur Allah swt. Jadi Hati kita tidak terpisah dengan Halusnya Allah swt. JUNNUP' Adapun Junnu itu, Halusnya Allah yang dijadkan Rasa Ni’mat pada diri kita. Di isyaratkan, tidak berpisah ni’mat kita dengan Halusnya Allah swt. PERSETUBUHAN Sebelum melaksanakan malam pertama bagi pengantin baru juga bagi pengantin lama kalau belum pernah melaksanakannya, hendaknya melakukan terlebih dahulu “Nikah Batin”. Seorang suami jangan hanya mengawini isterinya hanya tubuh kasarnya saja, tapi yang harus dikawininya ada 6 enam macam, yaitu 1 Tubuh 2 Hati 3 Nyawa 4 Rahasia 5 Tubuh Halusnya 6 Maunya Seorang suami harus meminta halalnya dari isterinya keenam macam itu. Kalau tidak tahu silahkan tanyakan kepada yang tahu. - Dimisalkan makanan yang telah dihidangkan - Maka sebelum dimakan diucapkanlah dzikirnya Tubuh, Hati, Nyawa, Rahasia. - Pada suapan pertama dikatakan "A" Tidak disentuh lidah. Inilah suara mula jadi. - Pada suapan kedua dikatakan "I, U" jangan disentuh lidah. Inilah “Junnu”. Selamat dunia & akhirat. - Jika sudah berulang-ulang kali suapannya, dikatakanlah "A" sebab itulah yang tidak disentuh tulisan, jangan dilupakan sampai selesai. Beginilah cara Ali dengan Fatimah. - Dalam buku Yoga dan sex, dalam waktu sekejap mata, sepasang suami isteri yang mencapai klimax dari hubungan sexnya, akan lebih dekat dengan Allah swt. Justru itu jangan kerja seperti alu, tidak ada hasil. Jadi kalau kerja pasti ada hasilnya. Apakah - Manusia berilmu? - Manusia berpangkat? - Manusia berharta?, dsb...Mudah-mudahan mengerti maksudnya. - Nabi Khaidir Bagaimana yang dikatakan “Awal Permulaan? → Nabi Muhammad saw Barang siapa yang mengetahui tentang awal permulaan ini, maka Allah Swt, mengampuni segala dosa-dosanya serta kedua orang tuanya, begitu pula segenap sanak keluarganya dan familinya, jauh maupun dekat, diampunkan segala dosa-dosanya dunia dan akhirat. Sewaktu kita masih berada di dalam pengetahuan Allah Swt., kemudia pindah kepada kenabian alam nubuah dan juga kita masih pada Angin, Air, dan Tanah. - Nabi Khaidir Siapa nama kita pada awal permulaan? → Nabi Muhammad saw Adapun mula-mula nama kita pada Allah Ta’ala - bagi laki-laki bernama ALI” - bagi perempuan bernama “FATIMAH”. - Sewaktu kita tinggal pada Darah - 1 bulan - 2 bulan - 3 bulan - 4 bulan - 5 bulan - 6 bulan - 7 bulan di dalam rahim ibu lengkaplah Tubuh, maka dibacakan “Al-Hamdu” - 8 bulan di dalam rahim ibu dibacakanlah “Qul Huwallaahu Ahad” - 9 bulan di dalam rahim ibu maka Tuhan berkata "Bersiap-siaplah untuk keluar ke dunia, disambut dengan malaikat dan rezeki yang murah, banyak, atau sedikit, demikian pula umurmu panjang atau pendek". Berkata syahadat pada Tuhan Saya takut yaa Tuhan. Kenapa engkau takut sedang Aku yang menyuruhmu? Saya takut sebab saya belum tahu siapa namamu yaa Tuhan. Tuhan berkata Alif namaku. Syahadat berkata kalau begitu sama dengan kita. Tuhan berkata Siapa namamu? Syahadat berkata Alif juga namaku. Kalau begitu sama namamu dengan nama-Ku. Ketahuilah Aku, agar engkau Ku ketahui juga. Kenalilah Aku, agar engkau Ku kenal pula. Dengan cara bagaimana aku mengetahui yaa Tuhan? Tuhan menjawab “Yaitu dengan baris diatas A. itulah sebabnya tangis pertama bayi lahir kedunia. Bila ada orang yang bertanya kepadamu, bagaimana pengetahuanmu pada Allah Ta’ala sehingga engkau dinamakan orang yang berma’rifat. Katakanlah kepadanya “saya mengetahui dengan pengenalannya sendiri, tempat saya melihat dan mengetahui, artinya dengan pengetahuannya saya mengetahui, dengan pengenalannya saya mengenalnya”. Ketahuilah olehmu tentang “Rahasia Mati” sebelum mati. Barang siapa yang telah mengetahui hal tersebut, berarti itulah orang yang telah mempersiapkan dirinya bagi Tuhannya, dan Tuhanpun tersedia baginya. Yang dimaksudkan ialah - Mandikan dirimu, bukan dengan air - Bungkus dirimu, bukan dengan kain kafan - Sembahyangi dirimu sebelum matimu - Kuburkan dirimu, bukan dengan tanah Karena sesungguhnya Tuhan telah berkata bahwa bagi hamba-Ku yang demikian itu, itulah yang tidak bercerai dengan Aku, dan lepas dari segala tuntutan dunia dan akhirat. Itulah hamba yang beriman sungguh-sungguh dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah Ta’ala semata. Adapun kematian itu ada 4 empat tingkat, yakni 1 Kematian Syariat Yaitu mengucapkan dzikir Laa ilaaha Illallah pada akhir kematiannya 2 Kematian Thariqat Yaitu mengucapkan dzikir Allah, Allah pada akhir kematiannya 3 Kematian Haqiqat Yaitu yang mengucapkan dzikir Huwa, Huwa pada akhir kematiannya 4 Kematian Ma’rifat Yaitu mengucapkan dzikir Ah, Ah, pada akhir kematiannya → Tanda-tanda Kematian Syariat Yakni Hancur tubuhnya dalam kubur → Tanda-tanda Kematian Thariqat Yakni tubuhnya tidak rusak dan kering → Tanda-tanda Kematian Haqiqat Yakni Tubuhnya utuh dan rambutnya serta kukunya bertambah panjang, wajahnya bercahaya-cahaya. → Tanda-tanda Kematian Ma’rifat Yakni tubuhnya lenyap dalam kubur, diambil oleh Malaikat, dibawa ke Tanah Suci menjadi “Wali Allah”. → Yang dikatakan “sudah membungkus diri sebelum mati ialah Lenyapkan Tubuhmu kedalam hatimu. → Sudah memandikan diri sendiri bukan dengan air ialah Lenyapkan dirimu dilaut adanya Allah. → Sudah menyembahyangi diri sendiri, ialah Rahasiamu lenyap pada Nur Muhammad, Nur Muhammad lenyap pada Nur Allah. → Tetapkan hatimu dalam keyakinan bahwa Tuhan itu Esa adanya. → Bila sudah ada nur yang tiada seumpamanya, sedang masih ada perasaan sakit dirasakan, itu belum yang sebenarnya. Jangan di ikuti. → Bila sudah merasakan ketenangan dan kenikmatan semata dan seluruh perasaan telah sujud, berarti yakinilah bahwa Tuhanmu telah ada, apakah ada Nur atau tiada, berangkatlah. Insya Allah anda telah selamat. - Adapun hikmah yang dikehendaki dalam Shalat Subuh itu, yakni mensucikan seseorang daripada kelupaan dan kelalaiannya, sehingga menetapkan hadapannya semata-mata kepada Allah Ta’ala yang tiada seumpamanya sesuatu. Itulah sebabnya maka tidak ada shalat sunnah sesudah Shalat Subuh. - Adapun yang dikehendaki dalam Shalat Dhuhur itu, yaitu sucikan pandanganmu melihat ke-Esaan serta kesempurnaan Allah Ta’ala sampai memasuki waktu Ashar. - Adapun yang dikehendaki dalam Shalat Ashar, yakni sucikan dirimu serta himpunkan penglihatan sempurnamu menghadap pada Himpunan Allah Tauhid Yang Maha Esa. Itulah sebabnya tidak ada shalat sunnah dibelakang shalat ashar. - Adapun yang dikehendaki dalam Shalat Maghrib, yakni sucikan pendengaranmu, penglihatanmu, serta kata-katamu. - Adapun yang dikehendaki dalam Shalat Isya’, yakni sucikan kegelapanmu menuju yang terang, artinya hilangkan keakuanmu, serahkan dirimu kepada yang punya diri pencipta. Jelasnya hanya Allah swt yang berkuasa, berkehendak, yang hidup seterusnya, tiada yang lain. - Adapun yang dikehendaki dalam Shalat Witir, yakni menetapkan ingatan lahir dan bathin, tertuju kepada Allah semata-mata, demi untuk dan karena Allah semata. Bagi orang yang telah memiliki keyakinan yang putus adanya maka tiada lagi hal yang tersembunyi baginya, bahkan Tuhannya itulah yang paling nyata dalam segala hal. Baginya tiada perbedan diwaktu hidup didunia dan diakhirat. Mereka telah yakin bahwa hidupnya itu tidak akan mengalami kematian, sekalipun kelak akan berpisah dengan tubuhnya. Dalam arti men-Tuhankan Allah swt. itu adalah menyadari seluruh jiwanya bahwa segala bentuk serta penghayatan dirinya, pada Tuhannyalah ia mengharapkan. Sebab segala yang ada adalah hak dan milik Tuhan, bahkan dirinya sendiri telah bukan lagi miliknya. Mereka telah menyadari bahwa ke-aku-annya selama ini adalah “palsu” belaka. Adapun yang bernama itu, laksana gelombang dengan air lautan. Bila gelombang itu telah tiada sirna, maka yang ada hanya lautan itu sendiri. Jelaslah dalam hal ini bahwa gelombang itu adalah merupakan sifat dari lautan. Laksana bayang-bayang dengan yang punya bayang-bayang. Dengan demikian tiadalah bedanya jika kita menyadari hal ini bahwa yang bathil itu, bathil sejak dahulu, sekarang maupun akan datang. Sebaliknya bahwa “Haq” itu awal tak berpermulaan akhir tak berkesudahan, tiada ia dicakup oleh ruang dan waktu, nyata ia dibalik segala yang dinyatakan. Siapakah dia? Dia itulah yang sebenar-benarnya hakikat diri kita yang tak dapat diragu-ragukan lagi. Bahwa Dzat itulah yang bersifat, artinya bahwa hidup kita ini adalah kenyataan sifatnya, dan yang bersifat itulah yang menghidupi segala sesuatu. - Jadi yang menjadi Hidup Nyawa Muhammad dinamai “Titik”, artinya Rahasia. - Sedangkan yang dinamai “Rahasia” adalah Nur Zat. - Yang menjadi sifat itu adalah yang dinamai “NUR”, artinya Nur yang tidak berubah-ubah hidup yang tidak berubah. - Adapun Jiwanya Nyawa adam, adalah Alif, artinya Himpunan, maka Nyawa namanya. - Jadi Nyawa itu ada 2 dua, yaitu; 1. Nyawa yang dinamai “Titik” adalah Nyawanya Muhammad 2. Nyawa yang dinamai “Alif” adalah Nyawanya Adam. - Inilah yang tiga tidak berpisah Jadi bila hal tersebut telah menyata pada kita, berarti kita telah menyaksikan melihat buktinya demikian maka selamatlah anda untuk selama-lamanya, kekal abadi dunia akhirat. Inilah dapat dikatakan “kesempurnaan ilmu” atau kepastian ilmu. Segala yang dijadikan itu adalah bayang-bayang pada Tuhan. Sedang bayang-bayang dengan yang punya bayang-bayang adalah “Satu”. Gerak bayang-bayang itu adalah geraknya yang punya bayang-bayang. Yakinkan dan jangan ragu-ragu lagi nanti salah. NYAWA menurut Syariat = NYAWA namanya menurut Thariqat = NUR namanya menurut Haqiqat = ZAT ALLAH namanya menurut Ma’rifat = TIDAK ADA YANG LAIN KECUALI ALLAH. NABI MUHAMMAD SAW DENGAN ANAKNYA FATIMAH Nabi Muhammad saw berkata kepada anaknya “Hai Fatimah, apakah engkau masih ingat yang telah saya katakana padamu?” Fatimah menjawab “Ya saya ingat semuanya” Ingatlah sebuah “kata” yang tak berpisah dengan Tuhan, yaitu sewaktu Tuhan memesrahi sesuatu, yakinkan dalam hatimu yang bersih. Barang siapa yang menemukan pengenalan yang sesungguhnya didalam kehendak Tuhannya, itulah orang yang memakai Penglihatan Tuhannya ia melihat, Pendengaran Tuhannya ia mendengar, dengan kata Tuhannya ia berkata, dan katakanlah nama itu tidak berpisah dengan yang punya nama. Janganlah merasa ragu dalam hatimu, itulah sebabnya sehingga ada yang dikatakan “Kepastian Ilmu” atau Ilmil Yakin, Haqqul Yakin. Yakinkan dalam hatimu, tidak berpisah dengan Tuhanmu serta Rasulnya. Sebab haqiqat NYAWA yang suci itulah yang dinamakan “Muhammad” artinya orang yang dicinta. Artinya Insan itu Rahasia-Ku, dan Aku Rahasianya. Kuatkan Tauhidmu pada Allah swt. Adapun pengertian sebenarnya kalimah Laa Ilaaha Illallah yaitu “TIADA ASALKU YANG SELAIN DARI ALLAH TA’ALA” Nabi Muhammad saw berseru kepada seluruh umatnya “Ketahuilah dirimu didalam dirimu” Yakni ada 4 empat Rahasia, Nyawa, Hati, Tubuh. 1 Rahasia itu Nur Zatullah 2 Nyawa itu Nur Sifatullah 3 Hati itu Nur Asmaullah 4 Tubuh itu Nur Af’alullah. Dari ke 4 empat tersebut diatas, 3 tiga yang dapat melihat pada Allah. Allah itulah yang menjadikan semesta alam beserta isinya dan berubah-ubah, Tuhan juga yang meliputi, menembus, memesrahi beserta isinya. As-Syeikh Lukmanul Hakim bertanya kepada anaknya “Apa sebabnya Al-Fatihah dibaca dalam shalat”? Indrajaya menjawab “bahwa shalat lima waktu berasal dari surah Al-Fatihah, pada awalnya, yaitu Al-Hamdu terdiri dari lima huruf yaitu Alif Lam Ha Mim Dal Allah swt menjadikan waktu yang lima itu sebagai berikut 1 Waktu Dhuhur dijadikan dari huruf Alif-nya Al-Hamdu 2 Waktu Ashar dijadikan dari huruf Lam-nya Al-Hamdu 3 Waktu Maghrib dijadikan dari huruf Ha-nya Al-Hamdu 4 Waktu Isya’ dijadikan dari huruf Mim-nya Al-Hamdu 5 Waktu Subuh dijadikan dari huruf Dal-nya Al-Hamdu. 🙏🙏🙏wasalam..
1Karakteristik seorang gembala jemaat dalam hal kepribadian : -Dapat menahan diri. -Bijaksana. -Bukan peminum. -Bukan hamba uang. -Bukan pemarah. Untuk membangun kepribadian yang matang seperti karakteristik di atas membutuhkan pertolongan Roh Kudus, kerja keras dan latihan dalam kehidupan sehari-hari dengan konsitensi sebagai syarat mutlak. 2
Inilah kitab yang membicarakan sebelum alam ini dijadikan. Bermulah Allah menjadikan Nyawa Muhammad, lalu Tuhan melihat kedepan tiada sesuatu yang dilihatnya, kemudian melihat ke belakang, kekanan, dan kekiri namun tiada melihat sesuatu pun, sedangkan Ia ingin disembah dan dipuji, tidak ada yang memuji dan menyembahnya, maka dijadikanlah dirinya didalam dirinyaKemudian melihat ke atas dan dikatakannya ALIF , keluarlah Nur, inilah Rahasianya Muhammad, melihat ke atas jadilah Arsy, melihat ke bawah jadilah RahasianyaKemudian Tuhan melihat ke depan dan dikatakannya I , keluarlah Nur, inilah Nyawanya Muhammad, melihat ke atas jadilah Kursiyah, melihat ke bawah inilah NyawanyaKemudian Tuhan melihat ke kanan dan dikatakan U , keluarlah Nur menjadi hatinya Muhammad, melihat ke atas inilah syurga melihat kebawah menjadi hatinyaKemudian Tuhan melihat ke kirinya dikatakannya HA , keluarlah suatu Nur, inilah Misalnya Muhammad, melihat ke bawah jadilah misalnyaKemudian Tuhan melihat ke belakang dan dikatakannya HU , keluarlah suatu Nur yang menjadi akalnya Muhammad, melihat ke atas jadilah Lauh-Mahfud, melihat ke bawah jadilah akal MuhammadKemudian Tuhan melihat ke bawah dan dikatakannya HU , keluarlah suatu cahaya, inilah bayang-bayangan Muhammad, melihat ke atas inilah hati kecil, melihat kebawahnya jadi RupaKemudian Tuhan melihat kedalam diri-Nya, inilah yang menjadi Hatinya Muhammad, inilah yang dinamakan Halus, melihat keatas inilah yang menjadi Rasa, melihat kebawah inilah yang menjadi Air ManiKemudian Tuhan melihat ke sekeliling-Nya, dikatakan-Nya HUA HUA, menyebarlah cahayanya, maka jelaslah Nur Muhammad didalam cahayanya laut kenyataannya Allah Ta’ala didalam cahayanya Muhammad, dikatakannya dirinya TuhanMaka dinampakkanlah dirinya Tuhan dihadapan Muhammad, kemudian Tuhan berkata “Jadi adakah engkau yang menjadikan dirimu sehingga engkau melupakan Nyawamu disujudkan di Baitul Maujudi?”Maka berkatalah Muhammad “Engkau baru kulihat, maka sebaiknya kita masing-masing bersembunyi, barang siapa yang didapat itulah yang menjadi Hamba, yang tidak dapat diketemukan itulah yang menjadi Tuhan”Bersembunyilah engkau Muhammad terlebih dahulu, Aku yang mencari. Maka bersembunyilah Muhammad di Wajah, di ingatan, di akal, namun setiap persembunyiannya senantiasa diketemukan oleh TuhanBerkatalah Muhammad, bersembunyilah, aku yang mencari. Maka bersembunyilah Tuhan di waktu 5 lima, namun Nur Muhammad tidak menemukannyaMaka berkatalah Tuhan “Carilah aku sungguh-sungguh, kemudian Tuhan berpindah menyembunyikan dirinya di Rahasia, juga Muhammad tidak menemukannyaSehinga Muhammad berseru “Dimanakah Engkau bersembunyi, sedangkan suara-Mu kedengaran tapi aku tak melihat?”Maka Tuhan berkata “Aku bersembunyi di Rahasia”Lalu Muhammad mencarinya di Rahasia, namun Muhammad tidak dapat membuka matanya, dikarenakan cahaya terang yang tidak dapat ditembusSehingga Muhammad berkata “Sudahlah nyatakanlah diri-Mu, Engkaulah yang menjadi Tuhan”Maka berkatalah Tuhan “Mana tanda kepercayaan-Mu dan dimana letak berdiri kepercayaanmu?”Maka dikatakanlah Muhammad “ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH"Lalu Tuhan menjawab “WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAH”Ketahuilah olehmu Muhammad “Rupa” itu Sifat-Ku dan nama bagimu, “Waktu” itu SifatmuBerkatalah Muhammad “bagaimana sehingga Wajah itu namaku sedangkan adalah Sifat-Mu?Berkatalah Tuhan adalah Rupa Wajah itu namamu dan Sifat-Ku, karena itulah Aku ingin disembah, dipuji, dikenal, dikasihi, digembirai, sedangkan semua itu tidak dapat dilakukan-Nya. Sehingga dengan demikian kujadikan diri-Ku dalam diri-Ku“Waktu” itu Nama-Ku dan Sifat itu Rupa-Ku, sebab Aku jugalah yang sembah diri-Ku. Sesuai dengan dalil Artinya Adapun yang disembah dan menyembah itu satuJadi Aku yang memuji diri-Ku, dan mengasihani diri-Ku, dan engkau kujadikan yaa Muhammad Akulah yang menjadikan diri-Ku, dalam diri-Ku, adamu itu ada-Ku-lah itu. Kenyataanmu itu kenyataan-Ku-lah ituKetahuilah olehmu Muhammad Ada-mu pada Nama-Ku yang sesungguhnya di Sifat-Ku, ada pada DIAMMUAdapun Rupa-Ku, ada pada I’TIKADMUAdapun Diri-Ku, ada pada MANFAATMUAdapun Lahir-Ku, ada pada GERAKMUAdapun Perbuatan-Ku, ada pada PERBUATANMUAdapun Rahmat-Ku, ada pada PERKATAANMU YG BENARAdapun kehendak-Ku, ada pada HAJATMUAdapun kekekalan-Ku, ada pada HATIMU YG BAIK, TEMPATNYA MUHAMMADFungsi-Fungsi Yang Dibebankan Allah Fungsi Rahasia, Kebenaran dan Alam2 Fungsi Nyawa, Penglihatan dan Nama-Ku3 Fungsi Hati, Niat dan Pengenalan4 Fungsi Ingat, Angan-angan dan Kekuasaan5 Fungsi Akal, Yang Nyata dan Kebingungan6 Fungsi Bayang-bayang, Kepintaran dan Kebodohan7 Fungsi Nur, Pertimbangan dan PengetahuanTANYA Apa sebabnya Engkau jadikan yang tujuh itu?JAWAB Aku jadikan yang tujuh itu sebab Aku ingin disembahTANYA Dimanakan yang disembah dari yang tujuh itu?JAWAB Aku disembah Nur pada bayang-bayang“Bayang-bayang, Ingat, Hati, Nyawa, Rahasia, di Diri-Ku, dan Akulah yang sembah diri-Ku"TANYA Apa penyembahan Rahasia Pada-Mu Yaa Allah?JAWAB Penyembahan Rahasia itu, ketika ia mengatakan “A”Penyembahan Nyawa itu, ketika ia mengatakan “I”Penyembahan Hati itu, ketika ia mengatakan “U”Penyembahan Ingat itu, ketika ia mengatakan “Ha”Penyembahan Akal itu, ketika ia mengatakan “Hi”Penyembahan Bayang-bayang itu, ketika ia mengatakan “Hu”Penyembahan Nur itu, ketika ia mengatakan “Engkaulah Yang Kusembah Yaa Allah”Adapun kenyataannya Rahasia “A”Adapun kenyataannya Nyawa “I”Adapun kenyataannya Hati “U”Adapun kenyataannya Ingat “Ha”Adapun kenyataannya Akal “Hi”Adapun kenyataannya Bayang-bayang “Hu”Adapun kenyataannya Alif, Rasa, Nyawa Muhammad "Mani"Adapun Perbuatan Muhammad itu “Antara”Adapun yang dinamakan “Nama Dirimu” artinya “Kita Berdua Berdiri, Akulah itu yang dinyatakan “Engkaulah itu Muhammad, itulah dinamakan kata “HIDUP TAK MATI” artinya yang disuruh dan yang mengetahui hal itu serta dibenarkannya, panjang umurnya, dan disukai oleh para penguasa, dipercaya oleh orang lain, dihindarkan dari bahaya ujian TuhanKetahuilah pula kemunculannya NURNur muncul pada bayang-bayangBayang-bayang muncul pada AkalAkal muncul pada IngatHati muncul pada NyawaNyawa muncul pada RahasiaRahasia muncul pada NurNur muncul pada TuhannyaDari situlah kita datang dan disitu pula kita kenalilah Aku sungguh-sungguh Muhammad bahwa, “Kita tidak berpisah”Aku jadikan segala sesuatu karenamu, sedang engkau untuk-Ku. Muncullah engkau pada kenyataan, Ku nyatakan engkau dan Ku lindungi kenyataan serta pengertian Alif itu bersumber dari titik atau Zarra atau Nyawa-berlindung. Yang dinamakan Nyawa berlindung yakni Rahasia atau Cahaya Zat dan Sifat itulah yang memperkenalkan TuhanAdapun iman itu tempatnya Rahasia, Artinya Rahasia adalah Cahaya Hati-Nurani, ketika baris atas, bawah dan titik itu terbagi, maka jadilah 4 empat huruf, pertama ALIF, kedua LAM dimuka, ketiga LAM dibelakang, dan keempat HA, inilah lafasnya Allah SWT.Nyawa muhammad dinamai Ma'rifatNyawa kita dinamakan HaqiqatAngan angan kita dinamakan ThariqatTubuh kita dinamakan Syariat ialah pengetahuan tentang pengenalan diri didalam Tubuh Nyawa itu melihat pada Allah SWT Rahasia Nyawa melihat pada Alam Iman Nyawa melihat pada Akhirat Nyawa Nyawa melihat ke dunia Badan jasmani Nyawa melihat kepada badan jasmaninya hati kecil Adapun ilmu pada Allah, kebodohan terhadap sesuatu, Adapun ma’rifat kepada Allah, menyangkali diri, Adapun bertauhid kepada Allah, Muhammad SAW berkata kepada Ali ketahuilah bahwa keluar masuknya nafas itulah yang dikatakan sembahyang bathin selamanya tidak membedakan antara siang dan malam dan diwaktu tidur dan diwaktu nafas keluar dikatakannya "LAA"Apabila nafas masuk dikatakannya "HU"Itulah nama Tuhan serta nama Nabi yang tidak berpisah atau dinamakan “SYAHADAT-DUA”Keluar nafas "Sunnah"Shalat dirinya TubuhMasuk nafas "Fardhu"Tanda kematiannya Ada yang dilihat seperti keranjang cermin, didalamnya ada orang seperti wajahnya diwaktu ia masih muda. 40 Empat puluh malam sesudah ia melihat lalu ia meninggal, empat puluh malam didalam kubur, lalu naik ke syurga pertamaKeluar nafas "Ilmu"Shalat dirinya ImanMasuk nafas "Pengetahuan"Tanda kematiannya Ada yang dilihat seperti lampu lilin dikepalanya, terus naik ke langit, Tiga puluh 30 malam sesudahnya itu, ia meninggal, sekian malam didalam kubur lalu naik ke syurga yang kedua• Pegangannya pada Qur’an 30 nafas "Dunia"Shalat dirinya AkalMasuk nafas "Akhirat"Tanda kematiannya Ada yang dilihat dikepalanya cahaya keluar, lalu naik ke langit, Dua puluh malam setelah itu lalu ia meninggal, sekian malam ia didalam kuburnya ia naik kelangit ketiga• Pegangannya “Sifat Dua Puluh”Keluar nafas "Hamba"Shalat dirinya IngatMasuk nafas "Tuhan"Tanda kematiannya Ia melihat sesuatu seperti telur, didalamnya ada seperti masjid, cermin didalamnya, ada orang seperti wajahnya diwaktu mudanya. 13 tiga belas malam merikutnya ia meninggal, sekian malam pula ia didalam kuburnya lalu ia naik ke syurga yang ke 4 empat• Berdirinya Rukun 13Keluar nafas "Sifat"Shalat dirinya Hati SanubariMasuk nafas "Zat"Tanda kematiannya Ia melihat nur yang berdiri di pusatnya, seperti terangnya bulan ke 14, didalamnya ada orang seperti wajahnya diwaktu mudanya. Lima malam sesudahnya ia meninggal, dan sekian lama juga dikuburnya, ia naik ke syurga yang ke limaKeluar nafas "Nabi"Shalat dirinya Hati NuraniMasuk nafas "Tuhan"Tanda kematiannya Ia melihat “seperti rambut” berdiri diantara kedua matanyasampai ke syurga, di dalamnya ada Nur yangmerah seperti matahari. 3 tiga malam sesudahnya ia meninggal, sekian malam juga di dalam kuburnya, ia naik ke syurga yang ke 6 enam.• Penerapannya dalam tafakkur “ Mulut ditutup, nafas melalui hidung”Keluar nafas "Rupa Tuhan"Shalat dirinya NyawaMasuk nafas "Wali Tuhan"Tanda kematiannya Ia melihat seperti busa-busa emas sampai di langit bulan berdiri diantara kedua kening seperti “rambut yang hijau” melekat di Arsy, ada juga seperti bulan 14 munculnya. 1 satu malam kemudian ia meninggal, semalam juga dikuburnya ia laik ke syurga yang ke 7 tujuh. Diberikan perasaan seperti orang yang sedang bersetubuh ni’matnya. Inilah berdirinya “Jibril”.Keluar nafas "HU" Shalat dirinya RahasiaMasuk nafas "HU"Tanda kematiannya Ia melihat permata yang jernih gilang gemilang, menjadi orang seperti dimasa mudanya, bercahaya wajahnya dan dirinya. Itulah “Halus Kita” keluar, itulah juga Nur, Itulah juga yang menjadi Tubuh kita. Pada saat lepasnya Nyawa, diberikan perasaan seperti keluarnya mani. Pada hari kematiannya itulah ia dikuburkan, hari itu juga ia naik ke syurga yang ke 8 delapan di “Arsy Kursyiyah”.• Inilah yang tidak menunggu bacaan talqin.• Inilah berdirinya Muhammad,• Inilah yang dinamakan→ “shalat yang berkekalan dan berkepanjangan”.→ Tali yang tidak putus pada Allah.→ Kain Kafan yg tidak hancurJika kita berdiri untuk shalat, pada haqiqatnya ALIF itulah yang berdiri untuk shalatMaksudnya Naikkan terlebih dahulu nafasmu kemudian berdiri, artinya Nyawa yang terlebih dahulu berdiri, kemudian Tubuh sebab tidak mungkin Tubuh yang dapat mendirikan Nyawa, sebaliknya Nyawa itulah yang mendirikan Tubuh. Jangan bertentangan perbuatan Tubuh dengan Nyawa, karena yang demikian itu sama halnya dengan orang yang menserikatkan ini diibaratkan bahwa, Nyawa itu ibarat Imam terhadap Tubuh, sudah tentu Imam itu terdahulu yang berdiri kemudian ma’mum. Itulah sebabnya maka “Imam” itu wajib ada orang yang bertanya siapa Imammu dalam shalat, maka jawablah bahwa “Al-Qur’an itulah Imamku”...Apa artinya Al-Qur’an itu?...Al-Qur’an itu Kalamullah atau perkataan Tuhan, dan Tuhan itu bersifat Qadim, jadi Al-Qur’an itupun Qadim. Jadi pada haqiqatnya Tuhan itulah Imam, tanpa demikian ini berarti shalatnya tidak sah. Sebab yang dimaksudkan shalat disini ialah Dzahirnya perbuatan.“Dzahir” artinya perbuatannya Tuhan pada kita. Allah juga pada haqiqatnya. Sehingga kita bersatu kata atau sekata dengan Imam Imam dengan Ma’mum.Dikatakan “Imaman Lillahi Ta’ala”, artinya Imam karena Allah Ta’ “Ma’muman Lillahi Ta’ala”, artinya Ma’mum karena Allah Ta’ itulah yang menggerakkan ma’mum, demikian pulalah Nyawa itulah yang menggerakkan Tubuh, dan tidaklah Nyawa itu dapat bergerak jika tidak karena kehendak hendak Ruku’, turunkan nafasmu dahulu, kemudian badanmu ruku’.Begitu pula I’tidal Sami Allahu Liman Hamida, naikkan kembali nafasmu, kemudian juga demikian, turunkan dahulu nafasmu, kemudian sujud juga demikian, naikkan dahulu nafasmu, kemudian mengangkat kepala kembali duduk.Demikianlah Nafas itu diikuti naik turunnya, begitulah Imam para Nabi termasuk Nabi Muhammad saw, dan para Wali. Inilah yang dikatakan “IMAM TANPA DI IMAMI”.Bila ada orang yang memakai memperkenalkan hal ini, maka itulah orang yang sah dijadikan bila ada orang yang menjadi Imam sedang ia tidak mengetahui hal ini, sedang Ma’mumnya ada yang mengetahui, maka dikatakanlah “IMAM YANG DI IMAMI OLEH MA’MUM”.Selanjutnya bila sudah membuang Takbiratul Ihram, tahanlah nafasmu sebentar, itulah yang dikatakan “Lenyap Kepada Nur Muhammad”.Adapun yang dibicarakan masalah Nahwu dan Sharaf, “huruf” Baris, dan Lagunya”. Jadi hanya masalah “Lafaz”.Bila dikatakan bahwa “Kata-Kata Tuhan Itu Bukan Huruf, Bukan Suara, Bunyi, Tidak Berawal, Tidak Berakhir, Dan Tidak Tasdik”, maka bingunglah orang-orang Nahwu dan Sharaf. Sebab bukan baris tiga Alif itu tidak dilihat oleh Nahwu dan Logat. Sebab huruf tidak bersambung. Sebab Alif yang ditulis dengan tinta itu menunjuk kepada Alif yang bukan tinta, sedangkan Alif yang bukan tinta itu menunjuk kepada kata-kata tanda kematian telah tiba, maka hal yang sangat penting untuk dilakukan adalah- Perbanyaklah bertobat kepada Allah swt, atas segala kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat lahir maupun bathin, besar atau kecil, sengaja maupun yang tidak Perbanyaklah berdzikir kepada Allah swt- Laa Ilaaha Illallah- Allah, Allah- Hua, Hua- Ah, Ah- Serahkan dirimu sepenuhnya, artinya gaibkan dirimu kepada Nur Muhammad, dengan demikian sampailah engkau atau kekallah engkau pada Zat Allah swt, Sebab mustahil akan bercerai Nur dengan yang punya Nur, laksana matahari dengan cahayanya. Insya Allah selamatlah Sangkalah dirimu didalam rahmat Tuhanmu, jika engkau menyangka dirimu disiksa, maka disiksalah engkau, bila menyangka dirimu diselamatkan dari segala bahaya, maka diselamatkanlah Adapun tanda itu harus, artinya boleh jadi ada, boleh jadi tidak ada, tergantung kepada kehendak Allah swt. Hanya kematian itu yang pasti tanda kematian itu sebagai berikut- Melihat Nur yang lebih terang dari cahaya Melihat ke langit tujuh susun tanpa halangan sampai pada Arsy Melihat Nur yang terang, tiba-tiba ada seorang laki-laki berpakaian hijau berdiri disebelah kananmu lalu memegang telunjukmu dan berkata; “Lupakan saja dunia yang gelap ini, akhirat itulah yang terang, kesanalah engkau, dan Allah lebih mengetahuinya”,Muhammad itu yang mendatangimu dan katakanlah “Asyhadu An Laa Ilaaha Illallah, Wa Asyhadu Annaka Muhammadan Rasuulullah” Artinya Aku bersaksi bahwa Tiada Tuhan selain Allah, dan Anda adalah Muhammad Selanjutnya melihat Nur yang tidak dimengerti tak ada seumpamanya, muncul lalu lenyap, muncul lagi dan segala sesuatu sudah pada sujud, itulah tanda akhir hidupmu di dunia ini, tidak akan kembali lagi untuk Adapun perasaanmu lebih nikmat daripada bersetubuh antara suami dengan isteri. Biasa saja terjadi kalau diketahui jalannya, dan sehubungan dengan hal itu ada hadits Qudsi yang menunjangnya, yang artinya “Ingatlah Aku Allah diwaktu senangmu, maka Aku Allah mengingatmu diwaktu susahmu”.Pertanyaan- Manusia diwaktu senang, kapan?Dan manusia diwaktu susah, kapan?Dan bagaimana caranya mengingat Allah diwaktu senang?- Adapun orang yang bias mendapatkan kenikmatan itu, tanda-tandanya Basah disekitar alat kelaminnya, karena keluarnya air mani ketika berpisahnya Tubuh dengan Sewaktu mengucapkan Laa Ilaaha niatkan dirimu lenyap bersama Nur Muhammad pada Dzat Allah- Kemudian mengucapkan Illallah niatkan dirimu kekal bersama Nur Muhammad pada Dzat Laa Ilaaha, artinya menafikkan atau meniadakan- Illallah, artinya mengisbatkan atau mengadakan pada wujud Hati yg menarik, Nyawa yang ditarik, Rahasia tempat Cahaya Cermin itu adalah tempat Manusia- Cahaya Intan itu adalah tempatnya Muhammad- Cahaya Jamrud itu adalah tempatnya Allah swt- Maka dimasukkanlah diri-Nya didalam Cahaya Cermin, kemudian berpindah ke Cahaya Intan, kemudian ke Cahaya Jamrud didalam Nur Ilahi bersama Muhamad- Demikianlah cara pengembalian serta pengekalan para Aulia Ketahuilah bahwa- Dzat Allah itu bathin pada Nyawa Muhammad, sehingga tidak ada pemisahan antara Hati Nurani Nyawa kita dengan Nyawa Nabi kita serta Dzatnya Allah, artinya tubuh itu dapat bergerak, berkehendak, kuasa, hanya karena perintah dari Nyawa kita. Sedangkan Nyawa dibawah perintah Nur Muhammad, sehingga ia dapat bergerak, kuasa dan Adapun Nyawa Muhammad, nyata pada Dzatnya Allah, menurut dalil yang mengatakan Artinya Seandainya bukan karena engkau Muhammad, Aku tidak menjadikan segala Haqiqatnya “Tidak berpisah Nur dengan yang punya Nur”.Mengenal Allah, Dzat, Sifat, Asma, Af’al, Diri, Tubuh, Hati, Nyawa, Rahasia, itulah bernama “Insan” atau “Tuhan”.- Yang memerintah Tubuh kita, Af’al Perbuatan pada Allah- Yang memerintah Hati kita, Nama pada Allah- Yang memerintah Nyawa kita, Sifat pada Allah- Yang memerintah Rahasia kita, Dzat pada AllahSabda Nabi Muhammad SAW Artinya Pengenal pada diri ada empat Tubuh, Hati, Nyawa, dan Beginilah pengenal pada diri tubuh kita serta Ketahuilah Kekuasaan Tuhan dan Kehendaknya dalam segala sesuatu tiada yang Semua kata-kata dan kalimat itu adalah kata-kata dan kalimat Pengenalan dengan meng-Esakan men-Tauhidkan Tidak sempurna Islam seseorang, kecuali mengenal Iman, Yang dikatakan orang beriman ialah, orang yang “Mengenal Dirinya, Mengenal Tuhannya”.Artinya Hati orang beriman, Rumah Adapun bilangan keluar masuknya nafas dalam sehari-semalam sesuai dengan bilangan huruf Al-Qur’an = tiga juta lima ribu tiga ratus empat puluh lima.SYAHADAT Adapun Syahadat itu, “Hidupnya” Allah yang dijadikan Tubuh pada kita. Isyaratkan bahwa Tubuh kita tidak bercerai dengan Hidupnya Allah Adapun Satinja itu, Cahaya Allah yang menjadi kesucian pada hati kita, menjadi rumah-Nya orang mu’min. Isyaratkan bahwa kesucian kita tidak berpisah dengan Nur Allah swt. Jadi Hati kita tidak terpisah dengan Halusnya Allah Adapun Junnu itu, Halusnya Allah yang dijadkan Rasa Ni’mat pada diri kita. Di isyaratkan, tidak berpisah ni’mat kita dengan Halusnya Allah Sebelum melaksanakan malam pertama bagi pengantin baru juga bagi pengantin lama kalau belum pernah melaksanakannya, hendaknya melakukan terlebih dahulu “Nikah Batin”.Seorang suami jangan hanya mengawini isterinya hanya tubuh kasarnya saja, tapi yang harus dikawininya ada 6 enam macam, yaitu 1 Tubuh2 Hati3 Nyawa4 Rahasia5 Tubuh Halusnya6 MaunyaSeorang suami harus meminta halalnya dari isterinya keenam macam itu. Kalau tidak tahu silahkan tanyakan kepada yang Dimisalkan makanan yang telah dihidangkan- Maka sebelum dimakan diucapkanlah dzikirnya Tubuh, Hati, Nyawa, Pada suapan pertama dikatakan "A"Tidak disentuh lidah. Inilah suara mula Pada suapan kedua dikatakan "I, U"jangan disentuh lidah. Inilah “Junnu”. Selamat dunia & Jika sudah berulang-ulang kali suapannya, dikatakanlah "A" sebab itulah yang tidak disentuh tulisan, jangan dilupakan sampai selesai. Beginilah cara Ali dengan Dalam buku Yoga dan sex, dalam waktu sekejap mata, sepasang suami isteri yang mencapai klimax dari hubungan sexnya, akan lebih dekat dengan Allah itu jangan kerja seperti alu, tidak ada hasil. Jadi kalau kerja pasti ada hasilnyaApakah - Manusia berilmu?- Manusia berpangkat?- Manusia berharta?, dsb...Mudah-mudahan mengerti Nabi Khaidir Bagaimana yang dikatakan “Awal Permulaan?→ Nabi Muhammad saw Barang siapa yang mengetahui tentang awal permulaan ini, maka Allah Swt, mengampuni segala dosa-dosanya serta kedua orang tuanya, begitu pula segenap sanak keluarganya dan familinya, jauh maupun dekat, diampunkan segala dosa-dosanya dunia dan kita masih berada di dalam pengetahuan Allah Swt., kemudia pindah kepada kenabian alam nubuah dan juga kita masih pada Angin, Air, dan Nabi Khaidir Siapa nama kita pada awal permulaan?→ Nabi Muhammad saw Adapun mula-mula nama kita pada Allah Ta’ala - bagi laki-laki bernama ALI”- bagi perempuan bernama “FATIMAH”.- Sewaktu kita tinggal pada Darah- 1 bulan- 2 bulan- 3 bulan- 4 bulan- 5 bulan- 6 bulan- 7 bulan di dalam rahim ibu lengkaplah Tubuh, maka dibacakan “Al-Hamdu”- 8 bulan di dalam rahim ibu dibacakanlah “Qul Huwallaahu Ahad”- 9 bulan di dalam rahim ibu maka Tuhan berkata "Bersiap-siaplah untuk keluar ke dunia, disambut dengan malaikat dan rezeki yang murah, banyak, atau sedikit, demikian pula umurmu panjang atau pendek".Berkata syahadat pada Tuhan Saya takut yaa engkau takut sedang Aku yang menyuruhmu?Saya takut sebab saya belum tahu siapa namamu yaa berkata Alif berkata kalau begitu sama dengan berkata Siapa namamu?Syahadat berkata Alif juga begitu sama namamu dengan Aku, agar engkau Ku ketahui juga. Kenalilah Aku, agar engkau Ku kenal cara bagaimana aku mengetahui yaa Tuhan?Tuhan menjawab “Yaitu dengan baris diatas A. itulah sebabnya tangis pertama bayi lahir ada orang yang bertanya kepadamu, bagaimana pengetahuanmu pada Allah Ta’ala sehingga engkau dinamakan orang yang berma’ kepadanya “saya mengetahui dengan pengenalannya sendiri, tempat saya melihat dan mengetahui, artinya dengan pengetahuannya saya mengetahui, dengan pengenalannya saya mengenalnya”.Ketahuilah olehmu tentang “Rahasia Mati” sebelum mati. Barang siapa yang telah mengetahui hal tersebut, berarti itulah orang yang telah mempersiapkan dirinya bagi Tuhannya, dan Tuhanpun tersedia dimaksudkan ialah - Mandikan dirimu, bukan dengan air- Bungkus dirimu, bukan dengan kain kafan- Sembahyangi dirimu sebelum matimu- Kuburkan dirimu, bukan dengan tanahKarena sesungguhnya Tuhan telah berkata bahwa bagi hamba-Ku yang demikian itu, itulah yang tidak bercerai dengan Aku, dan lepas dari segala tuntutan dunia dan akhirat. Itulah hamba yang beriman sungguh-sungguh dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah Ta’ala kematian itu ada 4 empat tingkat, yakni 1 Kematian Syariat Yaitu mengucapkan dzikir Laa ilaaha Illallah pada akhir kematiannya2 Kematian Thariqat Yaitu mengucapkan dzikir Allah, Allah pada akhir kematiannya3 Kematian Haqiqat Yaitu yang mengucapkan dzikir Huwa, Huwa pada akhir kematiannya4 Kematian Ma’rifat Yaitu mengucapkan dzikir Ah, Ah, pada akhir kematiannya→ Tanda-tanda Kematian Syariat Yakni Hancur tubuhnya dalam kubur→ Tanda-tanda Kematian Thariqat Yakni tubuhnya tidak rusak dan kering→ Tanda-tanda Kematian Haqiqat Yakni Tubuhnya utuh dan rambutnya serta kukunya bertambah panjang, wajahnya bercahaya-cahaya.→ Tanda-tanda Kematian Ma’rifat Yakni tubuhnya lenyap dalam kubur, diambil oleh Malaikat, dibawa ke Tanah Suci menjadi “Wali Allah”.→ Yang dikatakan “sudah membungkus diri sebelum mati ialah Lenyapkan Tubuhmu kedalam hatimu.→ Sudah memandikan diri sendiri bukan dengan air ialah Lenyapkan dirimu dilaut adanya Allah.→ Sudah menyembahyangi diri sendiri, ialah Rahasiamu lenyap pada Nur Muhammad, Nur Muhammad lenyap pada Nur Allah.→ Tetapkan hatimu dalam keyakinan bahwa Tuhan itu Esa adanya.→ Bila sudah ada nur yang tiada seumpamanya, sedang masih ada perasaan sakit dirasakan, itu belum yang sebenarnya. Jangan di ikuti.→ Bila sudah merasakan ketenangan dan kenikmatan semata dan seluruh perasaan telah sujud, berarti yakinilah bahwa Tuhanmu telah ada, apakah ada Nur atau tiada, berangkatlah. Insya Allah anda telah Adapun hikmah yang dikehendaki dalam Shalat Subuh itu, yakni mensucikan seseorang daripada kelupaan dan kelalaiannya, sehingga menetapkan hadapannya semata-mata kepada Allah Ta’ala yang tiada seumpamanya sesuatu. Itulah sebabnya maka tidak ada shalat sunnah sesudah Shalat Adapun yang dikehendaki dalam Shalat Dhuhur itu, yaitu sucikan pandanganmu melihat ke-Esaan serta kesempurnaan Allah Ta’ala sampai memasuki waktu Adapun yang dikehendaki dalam Shalat Ashar, yakni sucikan dirimu serta himpunkan penglihatan sempurnamu menghadap pada Himpunan Allah Tauhid Yang Maha Esa. Itulah sebabnya tidak ada shalat sunnah dibelakang shalat Adapun yang dikehendaki dalam Shalat Maghrib, yakni sucikan pendengaranmu, penglihatanmu, serta Adapun yang dikehendaki dalam Shalat Isya’, yakni sucikan kegelapanmu menuju yang terang, artinya hilangkan keakuanmu, serahkan dirimu kepada yang punya diri pencipta. Jelasnya hanya Allah swt yang berkuasa, berkehendak, yang hidup seterusnya, tiada yang Adapun yang dikehendaki dalam Shalat Witir, yakni menetapkan ingatan lahir dan bathin, tertuju kepada Allah semata-mata, demi untuk dan karena Allah orang yang telah memiliki keyakinan yang putus adanya maka tiada lagi hal yang tersembunyi baginya, bahkan Tuhannya itulah yang paling nyata dalam segala tiada perbedan diwaktu hidup didunia dan diakhirat. Mereka telah yakin bahwa hidupnya itu tidak akan mengalami kematian, sekalipun kelak akan berpisah dengan arti men-Tuhankan Allah swt. itu adalah menyadari seluruh jiwanya bahwa segala bentuk serta penghayatan dirinya, pada Tuhannyalah ia segala yang ada adalah hak dan milik Tuhan, bahkan dirinya sendiri telah bukan lagi miliknya. Mereka telah menyadari bahwa ke-aku-annya selama ini adalah “palsu” yang bernama itu, laksana gelombang dengan air lautan. Bila gelombang itu telah tiada sirna, maka yang ada hanya lautan itu sendiri. Jelaslah dalam hal ini bahwa gelombang itu adalah merupakan sifat dari bayang-bayang dengan yang punya bayang-bayang. Dengan demikian tiadalah bedanya jika kita menyadari hal ini bahwa yang bathil itu, bathil sejak dahulu, sekarang maupun akan bahwa “Haq” itu awal tak berpermulaan akhir tak berkesudahan, tiada ia dicakup oleh ruang dan waktu, nyata ia dibalik segala yang dia?Dia itulah yang sebenar-benarnya hakikat diri kita yang tak dapat diragu-ragukan lagi. Bahwa Dzat itulah yang bersifat, artinya bahwa hidup kita ini adalah kenyataan sifatnya, dan yang bersifat itulah yang menghidupi segala Jadi yang menjadi Hidup Nyawa Muhammad dinamai “Titik”, artinya Sedangkan yang dinamai “Rahasia” adalah Nur Yang menjadi sifat itu adalah yang dinamai “NUR”, artinya Nur yang tidak berubah-ubah hidup yang tidak berubah.- Adapun Jiwanya Nyawa adam, adalah Alif, artinya Himpunan, maka Nyawa Jadi Nyawa itu ada 2 dua, yaitu1. Nyawa yang dinamai “Titik” adalah Nyawanya Muhammad2. Nyawa yang dinamai “Alif” adalah Nyawanya Inilah yang tiga tidak berpisahJadi bila hal tersebut telah menyata pada kita, berarti kita telah menyaksikan melihat buktinya demikian maka selamatlah anda untuk selama-lamanya, kekal abadi dunia akhirat. Inilah dapat dikatakan “kesempurnaan ilmu” atau kepastian yang dijadikan itu adalah bayang-bayang pada Tuhan. Sedang bayang-bayang dengan yang punya bayang-bayang adalah “Satu”. Gerak bayang-bayang itu adalah geraknya yang punya bayang-bayang. Yakinkan dan jangan ragu-ragu lagi nanti Syariat = NYAWA namanyamenurut Thariqat = NUR namanyamenurut Haqiqat = ZAT ALLAH namanyamenurut Ma’rifat = TIDAK ADA YANG LAIN KECUALI MUHAMMAD SAW DENGAN ANAKNYA FATIMAHNabi Muhammad saw berkata kepada anaknya “Hai Fatimah, apakah engkau masih ingat yang telah saya katakana padamu?”Fatimah menjawab “Ya saya ingat semuanya”Ingatlah sebuah “kata” yang tak berpisah dengan Tuhan, yaitu sewaktu Tuhan memesrahi sesuatu, yakinkan dalam hatimu yang siapa yang menemukan pengenalan yang sesungguhnya didalam kehendak Tuhannya, itulah orang yang memakai Penglihatan Tuhannya ia melihat, Pendengaran Tuhannya ia mendengar, dengan kata Tuhannya ia berkata, dan katakanlah nama itu tidak berpisah dengan yang punya merasa ragu dalam hatimu, itulah sebabnya sehingga ada yang dikatakan “Kepastian Ilmu” atau Ilmil Yakin, Haqqul dalam hatimu, tidak berpisah dengan Tuhanmu serta Rasulnya. Sebab haqiqat NYAWA yang suci itulah yang dinamakan “Muhammad” artinya orang yang dicinta. Artinya Insan itu Rahasia-Ku, dan Aku Tauhidmu pada Allah pengertian sebenarnya kalimahLaa Ilaaha Illallah yaitu “TIADA ASALKU YANG SELAIN DARI ALLAH TA’ALA”Nabi Muhammad saw berseru kepada seluruh umatnya “Ketahuilah dirimu didalam dirimu”Yakni ada 4 empat Rahasia, Nyawa, Hati, Rahasia itu Nur Zatullah2 Nyawa itu Nur Sifatullah3 Hati itu Nur Asmaullah4 Tubuh itu Nur Af’ ke 4 empat tersebut diatas, 3 tiga yang dapat melihat pada itulah yang menjadikan semesta alam beserta isinya dan berubah-ubah, Tuhan juga yang meliputi, menembus, memesrahi beserta Lukmanul Hakim bertanya kepada anaknya “Apa sebabnya Al-Fatihah dibaca dalam shalat”Indrajaya menjawab “bahwa shalat lima waktu berasal dari surah Al-Fatihah, pada awalnya, yaituAl-Hamdu terdiri dari lima huruf yaitu AlifLamHaMimDalAllah swt menjadikan waktu yang lima itu sebagai berikut 1 Waktu Dhuhur dijadikan dari huruf Alif-nya Al-Hamdu2 Waktu Ashar dijadikan dari huruf Lam-nya Al-Hamdu3 Waktu Maghrib dijadikan dari huruf Ha-nya Al-Hamdu4 Waktu Isya’ dijadikan dari huruf Mim-nya Al-Hamdu5 Waktu Subuh dijadikan dari huruf Dal-nya Al-Hamdu- TUAK ILLAHI
\n kitab diri yang tersembunyi
1 Diri Sendiri Lebih Baik. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Kejadian 1:27. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya.
Hari 37 Kebijaksanaan Mazmur 1837–42 Perjanjian Baru Matius 2432–2513 Perjanjian Lama Ayub 381–402 pengantar Ketika pertama kali mengalami perjumpaan dengan Yesus, saya pikir saya pasti tahu jawaban atas setiap pertanyaan tentang iman. Namun, semakin saya mempelajari Alkitab, semakin saya sadar bahwa tak perlu ada jawaban atas segala hal. Ini doktrin yang sehat, atau mungkin doktrin alkitabiah. Ada pertanyaan yang kita tahu jawabannya. Tetapi ada pertanyaan lain yang mana jawaban terbaiknya adalah, Saya tidak tahu.’ 'Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita’ Ulangan 2929a. Kita perlu menjelaskan tentang apa yang Alkitab jelaskan. Jangan bersikap agnostis terhadap apa yang Anda ketahui. Sama halnya, jangan bersikap dogmatis akan hal-hal di mana Alkitab bersikap agnostis. Dalam bacaan hari ini, kita akan melihat 3 contoh pertanyaan besar yang sering ditanyakan. Dalam menjawab setiap pertanyaan ini, ada beberapa hal yang kita tahu 'hal-hal yang dinyatakan' dan beberapa hal yang tidak kita tahu 'hal-hal yang tersembunyi'. Mazmur 1837–42 37 Kauberikan tempat lapang untuk langkahku, dan mata kakiku tidak goyah. 38 Aku mengejar musuhku sampai kutangkap mereka, dan tidak berbalik sebelum mereka kuhabiskan; 39 aku meremukkan mereka, sehingga mereka tidak dapat bangkit lagi; mereka rebah di bawah kakiku. 40 Engkau telah mengikat pinggangku dengan keperkasaan untuk berperang; Engkau tundukkan ke bawah kuasaku orang yang bangkit melawan aku. 41 Kaubuat musuhku lari dari padaku, dan orang-orang yang membenci aku kubinasakan. 42 Mereka berteriak minta tolong, tetapi tidak ada yang menyelamatkan, mereka berteriak kepada Tuhan, tetapi Ia tidak menjawab mereka. Komentar Ada apa di masa depan? Di masa kecilnya, Corrie Ten Boom seorang Kristen Belanda yang membantu kaburnya orang-orang Yahudi dari para Nazi selama Perang Dunia II mendekat kepada ayahnya dan berkata, Ayah, aku takut aku tidak akan pernah cukup kuat... untuk Yesus Kristus.' Beritahu ayah, kata ayahnya, 'Ketika kamu naik kereta ke Armsterdam, kapan Ayah memberimu uang untuk beli tiket? Tiga minggu sebelumnya?' 'Tidak, Ayah. Ayah memberiku uang untuk membeli tiket tepat sebelum kita naik kereta.' 'Benar,' kata ayahnya, 'dan begitu jugalah kekuatan Tuhan. Bapa kita di sorga tahu di saat kamu butuh kekuatan... Dia akan memenuhi kebutuhanmu tepat pada waktunya.' Allah memberi Daud kemenangan atas semua musuhnya. Saat Daud mengenang masa-masa pertempuran, dia berkata, 'Engkau telah mengikat pinggangku dengan keperkasaan untuk berperang’ Ini bukanlah musuh terakhir yang Daud lawan. Banyak pertempuran yang ada di hadapannya. Apa yang Anda tidak ketahui Seperti Daud, apa yang Anda tidak tahu adalah pertempuran mana yang akan datang . Namun, bagi kebanyakan kita , mungkin sangat tidak membantu jika kita tahu terlebih dahulu pertempuran yang akan terjadi. Apa yang Anda ketahui Seperti kata pepatah, Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi kita tahu siapa yang mengendalikan masa depan.’ Apa yang Daud ketahui ialah Tuhan memperlengkapinya dengan keperkasaan di masa lalu, dan juga di masa depan. Ketahuilah bahwa Allah memberi Anda kekuatan di saat Anda membutuhkannya. DoaTuhan, terimakasih bahwa aku yakin Roh Kudus akan memperlengkapiku dengan kekuatan tepat pada waktunya untuk menghadapi segala bentuk pertempuran. Matius 2432–2513 32 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. 33 Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. 34 Aku berkata kepadamu Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi. 35 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. 36 Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri.” Nasihat supaya berjaga-jaga Luk. 1726-30, 34-36 37 “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. 38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, 39 dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. 40 Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; 41 kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. 42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. 43 Tetapi ketahuilah ini Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. 44 Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.” Perumpamaan tentang hamba yang setia dan hamba yang jahat Luk. 1241-48 45 “Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? 46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. 47 Aku berkata kepadamu Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. 48 Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya 49 Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, 50 maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, 51 dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.” Gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh 25“Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. 2 Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. 3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, 4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. 5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. 6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru Mempelai datang! Songsonglah dia! 7 Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. 8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. 9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. 10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. 11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! 12 Tetapi ia menjawab Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. 13 Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.” Komentar Bilamana Yesus kembali? Yesus berbicara tentang kedatangan-Nya yang kedua kalinya. Dia berkata ada hal-hal tertentu yang Anda bisa dan tidak bisa ketahui. Sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang... Tetapi ketahuilah ini...’, 2442-43. Apa yang Anda tidak ketahui Yesus jelas mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang tahu kapan Dia kembali. Dia berkata, ...tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri’ Muncul pertanyaan di mana bahkan Yesus selagi Dia di bumi sampai-sampai mengatakan, Aku tidak tahu.’ Kita hanya menghabiskan waktu dan tenaga jika kita mengira-ngira kapan Yesus kembali. Anda tidak perlu tahu kapan Yesus akan kembali karena kita diharuskan untuk berjaga-jaga dan bersiap akan kedatangan-Nya setiap saat. Apa yang Anda ketahui Yesus menyuruh kita belajar dari pohon ara. Ketika mulai bertunas, kamu tahu musim panas sudah dekat’ Matius 2432. Yesus berkata jika Anda memperhatikan tanda-tanda ini lalu Anda tahu’ bahwa kedatangan-Nya sudah dekat’. Oleh sebab itu, Anda harus berjaga-jaga’ 2513 dan bersiap’ 2444. Anda tahu juga meski kedatangan-Nya dekat, itu mungkin waktu yang panjang sebelum Dia datang 255. Dan Anda juga tahu bahwa Dia datang di waktu yang Anda tidak duga’ 2444. Kapan pun Dia datang akan menjadi kejutan dan kuncinya adalah bersiap untuk kedatangan-Nya setiap saat. Untuk memampukan Anda memahami apa maksudnya bersiap untuk kedatangan-Nya, Yesus memberi gambaran tentang perbedaan antara hamba yang setia dan hamba yang jahat. Hamba yang setia tetap siaga menanti kembalinya sang tuan dengan tetap percaya akan perintah tuannya dan terhormat dalam memperlakukan sesamanya. Hamba yang jahat tidak percaya dengan perintah tuannya dan buruk dalam memperlakukan sesamanya. Hasilnya jelas berbeda bandingkan dengan 51. Dengan kata lain, Anda siap akan kedatangan Yesus jika Anda hidup mengasihi Allah dan sesama. Di dalam kasih terhadap Allah dan sesama terdapat unsur penting akan kesiapan kita terhadap kedatangan Yesus Dalam perumpamaan tentang gadis-gadis, mempelai laki-laki berkata kepada gadis-gadis yang ketiduran dan tidak siap, Aku tidak mengenal kamu’ 2512. Kita lihat di sini bahwa kuncinya terletak pada perbedaan tipe dalam perihal mengetahui’. Yang dimaksud di sini bukanlah perihal pengetahuan intelektual, tetapi pengetahuan pribadi. Pada akhirnya, bukan soal apa, tetapi siapa yang Anda tahu. Ini adalah tentang hubungan kita secara pribadi dengan Sang Mempelai. Dan pada akhirnya, hal yang lebih penting daripada apapun – pengenalan akan Yesus Yoh 173. DoaTuhan, terimakasih bahwa pada akhirnya pengenalan akan Engkaulah yang terpenting. Bantu aku mengenal-Mu lebih dalam lagi. Ayub 381–402 JAWAB TUHAN KEPADA AYUB Kekuasaan Tuhan di alam semesta 38Maka dari dalam badai Tuhan menjawab Ayub 2 “Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan? 3 Bersiaplah engkau sebagai laki-laki! Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku. 4 Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian! 5 Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? – Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya? 6 Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunya 7 pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai? 8 Siapa telah membendung laut dengan pintu, ketika membual ke luar dari dalam rahim? – 9 ketika Aku membuat awan menjadi pakaiannya dan kekelaman menjadi kain bedungnya; 10 ketika Aku menetapkan batasnya, dan memasang palang dan pintu; 11 ketika Aku berfirman Sampai di sini boleh engkau datang, jangan lewat, di sinilah gelombang-gelombangmu yang congkak akan dihentikan! 12 Pernahkah dalam hidupmu engkau menyuruh datang dinihari atau fajar kautunjukkan tempatnya 13 untuk memegang ujung-ujung bumi, sehingga orang-orang fasik dikebaskan dari padanya? 14 Bumi itu berubah seperti tanah liat yang dimeteraikan, segala sesuatu berwarna seperti kain. 15 Orang-orang fasik dirampas terangnya, dan dipatahkan lengan yang diacungkan. 16 Engkaukah yang turun sampai ke sumber laut, atau berjalan-jalan melalui dasar samudera raya? 17 Apakah pintu gerbang maut tersingkap bagimu, atau pernahkah engkau melihat pintu gerbang kelam pekat? 18 Apakah engkau mengerti luasnya bumi? Nyatakanlah, kalau engkau tahu semuanya itu. 19 Di manakah jalan ke tempat kediaman terang, dan di manakah tempat tinggal kegelapan, 20 sehingga engkau dapat mengantarnya ke daerahnya, dan mengetahui jalan-jalan ke rumahnya? 21 Tentu engkau mengenalnya, karena ketika itu engkau telah lahir, dan jumlah hari-harimu telah banyak! 22 Apakah engkau telah masuk sampai ke perbendaharaan salju, atau melihat perbendaharaan hujan batu, 23 yang Kusimpan untuk masa kesesakan, untuk waktu pertempuran dan peperangan? 24 Di manakah jalan ke tempat terang berpencar, ke tempat angin timur bertebar ke atas bumi? 25 Siapakah yang menggali saluran bagi hujan deras dan jalan bagi kilat guruh, 26 untuk memberi hujan ke atas tanah di mana tidak ada orang, ke atas padang tandus yang tidak didiami manusia; 27 untuk mengenyangkan gurun dan belantara, dan menumbuhkan pucuk-pucuk rumput muda? 28 Apakah hujan itu berayah? Atau siapakah yang menyebabkan lahirnya titik air embun? 29 Dari dalam kandungan siapakah keluar air beku, dan embun beku di langit, siapakah yang melahirkannya? 30 Air membeku seperti batu, dan permukaan samudera raya mengeras. 31 Dapatkah engkau memberkas ikatan bintang Kartika, dan membuka belenggu bintang Belantik? 32 Dapatkah engkau menerbitkan Mintakulburuj pada waktunya, dan memimpin bintang Biduk dengan pengiring-pengiringnya? 33 Apakah engkau mengetahui hukum-hukum bagi langit? atau menetapkan pemerintahannya di atas bumi? 34 Dapatkah engkau menyaringkan suaramu sampai ke awan-awan, sehingga banjir meliputi engkau? 35 Dapatkah engkau melepaskan kilat, sehingga sabung-menyabung, sambil berkata kepadamu Ya? 36 Siapa menaruh hikmat dalam awan-awan atau siapa memberikan pengertian kepada gumpalan mendung? 37 Siapa dapat menghitung awan dengan hikmat, dan siapa dapat mencurahkan tempayan-tempayan langit, 38 ketika debu membeku menjadi logam tuangan, dan gumpalan tanah berlekat-lekatan? 39Dapatkah engkau memburu mangsa untuk singa betina, dan memuaskan selera singa-singa muda, 2 kalau mereka merangkak di dalam sarangnya, mengendap di bawah semak belukar? 3 Siapakah yang menyediakan mangsa bagi burung gagak, apabila anak-anaknya berkaok-kaok kepada Allah, berkeliaran karena tidak ada makanan? 4 Apakah engkau mengetahui waktunya kambing gunung beranak, atau mengamat-amati rusa waktu sakit beranak? 5 Dapatkah engkau menghitung berapa lamanya sampai genap bulannya, dan mengetahui waktunya beranak? 6 Dengan membungkukkan diri mereka melahirkan anak-anaknya, dan mengeluarkan isi kandungannya. 7 Anak-anaknya menjadi kuat dan besar di padang, mereka pergi dan tidak kembali lagi kepada induknya. 8 Siapakah yang mengumbar keledai liar, atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang? 9 Kepadanya telah Kuberikan tanah dataran sebagai tempat kediamannya dan padang masin sebagai tempat tinggalnya. 10 Ia menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si penggiring; 11 ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau. 12 Apakah lembu hutan mau takluk kepadamu, atau bermalam dekat palunganmu? 13 Dapatkah engkau memaksa lembu hutan mengikuti alur bajak dengan keluan, atau apakah ia akan menyisir tanah lembah mengikuti engkau? 14 Percayakah engkau kepadanya, karena kekuatannya sangat besar? Atau kauserahkankah kepadanya pekerjaanmu yang berat? 15 Apakah engkau menaruh kepercayaan kepadanya, bahwa ia akan membawa pulang hasil tanahmu, dan mengumpulkannya di tempat pengirikanmu? 16 Dengan riang sayap burung unta berkepak-kepak, tetapi apakah kepak dan bulu itu menaruh kasih sayang? 17 Sebab telurnya ditinggalkannya di tanah, dan dibiarkannya menjadi panas di dalam pasir, 18 tetapi lupa, bahwa telur itu dapat terpijak kaki, dan diinjak-injak oleh binatang-binatang liar. 19 Ia memperlakukan anak-anaknya dengan keras seolah-olah bukan anaknya sendiri; ia tidak peduli, kalau jerih payahnya sia-sia, 20 karena Allah tidak memberikannya hikmat, dan tidak membagikan pengertian kepadanya. 21 Apabila ia dengan megah mengepakkan sayapnya, maka ia menertawakan kuda dan penunggangnya. 22 Engkaukah yang memberi tenaga kepada kuda? Engkaukah yang mengenakan surai pada tengkuknya? 23 Engkaukah yang membuat dia melompat seperti belalang? Ringkiknya yang dahsyat mengerikan. 24 Ia menggaruk tanah lembah dengan gembira, dengan kekuatan ia maju menghadapi senjata. 25 Kedahsyatan ditertawakannya, ia tidak pernah kecut hati, dan ia pantang mundur menghadapi pedang. 26 Di atas dia tabung panah gemerencing, tombak dan lembing gemerlapan; 27 dengan garang dan galak dilulurnya tanah, dan ia meronta-ronta kalau kedengaran bunyi sangkakala; 28 ia meringkik setiap kali sangkakala ditiup; dan dari jauh sudah diciumnya perang, gertak para panglima dan pekik. 29 Oleh pengertianmukah burung elang terbang, mengembangkan sayapnya menuju ke selatan? 30 Atas perintahmukah rajawali terbang membubung, dan membuat sarangnya di tempat yang tinggi? 31 Ia diam dan bersarang di bukit batu, di puncak bukit batu dan di gunung yang sulit didatangi. 32 Dari sana ia mengintai mencari mangsa, dari jauh matanya mengamat-amati; 33 anak-anaknya menghirup darah, dan di mana ada yang tewas, di situlah dia.” Ayub merendahkan diri di hadapan Allah 34 Maka jawab Tuhan kepada Ayub 35 “Apakah si pengecam hendak berbantah dengan Yang Mahakuasa? Hendaklah yang mencela Allah menjawab!” 36 Maka jawab Ayub kepada Tuhan 37 “Sesungguhnya, aku ini terlalu hina; jawab apakah yang dapat kuberikan kepada-Mu? Mulutku kututup dengan tangan. 38 Satu kali aku berbicara, tetapi tidak akan kuulangi; bahkan dua kali, tetapi tidak akan kulanjutkan.” Tuhan menantang Ayub 40Maka dari dalam badai Tuhan menjawab Ayub 2 “Bersiaplah engkau sebagai laki-laki; Aku akan menanyai engkau, dan engkau memberitahu Aku. Komentar Mengapa Allah mengizinkan penderitaan? Saat kita sampai di akhir kitab Ayub, setelah melalui banyak pasal tentang Ayub dan teman-temannya yang mempertanyakan Allah, keadaan berbalik dan Allah yang mulai bertanya. Bagian ini mungkin digambarkan sebagai ujian terakhir Ayub’. Dalam ujian ini, ada banyak pertanyaan yang dia tidak tahu jawabannya. Kita lihat jawaban atas pertanyaan yang sering diajukan, Mengapa Allah mengizinkan penderitaan?’ Ada beberapa hal yang kita tahu dan tidak kita tahu. TUHAN mempermasalahkan teman-teman Ayub bahwa mereka telah mengucapkan perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan’ 382. Dibandingkan dengan mengucapkan, aku tidak tahu, mereka mencoba menjelaskan penderitaan Ayub, tetapi tanpa benar-benar tahu jawabannya. Apa yang Anda tidak ketahui Allah mengajukan pada Ayub 49 pertanyaan dalam bahasa puitis tentang alam semesta, di mana respon Ayub hanyalah, aku tidak tahu.’ Banyak pertanyaan itu dimulai dengan, Apakah engkau mengetahui...?’ 391-2. Seolah-olah Allah menyindir Ayub tetapi tetap dengan kasih. Kata-Nya pada Ayub, Bukankah engkau mengetahuinya.’ 385 dan, Nyatakanlah, kalau engkau tahu semuanya itu’ Maksud Allah mempertanyakan hal itu pada Ayub adalah untuk memperlihatkan bahwa ada hal-hal yang kita tidak ketahui sebagai manusia – 'hal-hal tersembunyi' hanya bagi Tuhan Allah kita. Sama halnya dengan perihal penderitaan, yang kita tidak ketahui mengapa terjadi, tetapi hanya Tuhanlah yang mengetahuinya. Pakar teologi dan filsuf telah bergelut selama berabad-abad dengan masalah penderitaan dan tak ada satu jawaban pun yang didapat dengan mudah dan tepat. Ketika Anda menderita, Anda tidak akan selalu dapat mengetahui alasan di balik penderitaan Anda. Allah tidak pernah mengatakan pada Ayub kenapa dia menderita meskipun kita tahu sebagian jawabannya dari awal kitab, tetapi Dia mengatakan bahwa ada alasan yang baik. Dia menunjukkan pada Ayub bahwa Ayub hanya mengetahui sedikit sekali tentang alam semesta dan Ia menyuruhnya untuk percaya kepada Allah.. Kitab Ayub tidak menjelaskan mengapa Allah mengizinkan penderitaan ada seperti hadirnya Allah di tengah penderitaan, dan bagaimana respon kita terhadap penderitaan itu. Apa yang Anda ketahui Dalam bacaan besok, kita akan melihat Ayub mengakui bahwa ada hal-hal yang terlalu mengherankan baginya untuk diketahui’ 423. Dengan kata lain, ada hal-hal yang Anda tidak akan pernah ketahui dan yang bisa Anda tahu dalam hidup ini. Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal’ Anda bisa mengetahui bahwa Allah sepenuhnya memiliki kontrol atas segalanya dan karena itu Anda bisa tenang dan yakin bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia’ Roma 828. DoaTuhan, aku tahu bahwa Engkau sanggup melalukan segala hal dan tujuan-Mu tak pernah bisa digagalkan. Bantu aku untuk tetap rendah hati terhadap hal-hal yang tidak bisa kuketahui dan untuk tetap meyakini segala sesuatu yang kuketahui. Pippa menambahkan Matius 2444 Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.’ Hanya sesekali, ketika saya sedang tidak memiliki tamu atau tidak ada perkumpulan di rumah saya, saya hanya bersantai-santai, tidak membereskan rumah yang sedang berantakan. Makanan dan piring kotor pun berantakan. Lalu, ketika tamu mendadak datang ke rumah, saya pun harus mencuci dan bersih-bersih dengan panik karena tidak ada persiapan sebelumnya. Lebih mengerikannya lagi, ketika Yesus kembali dan kita tidak siap sedia. Bukanlah rumah rapi yang Ia cari, tetapi hidup yang siap sedia. Dan itu membutuhkan usaha yang panjang. ayat hari ini Matius 2444 Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.’ Email Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day. Website Start reading today’s devotion right here on the BiOY website. Read now Referensi Corrie Ten Boom 1974 Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790. Scripture quotations marked AMP taken from the Amplified Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. Scripture marked MSG taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.
RahsiaKitab Permata Yang Hilang. 110 likes. Product/service
Xdegih Download PDF Publications 1 Followers 0 KITAB_DIRI_YG_TERSEMBUNYI KITAB_DIRI_YG_TERSEMBUNYI View Text Version Category 0 Follow 0 Embed Share Upload
jikalaumau diketahui hendaklah di cari guru / mursyid yang tahu ilmu hakikat jikalau tiada,jangan dibuka karena tiada tahu jalan rahasia tuhan yang tersembunyi dalam diri kita..ketahuilah olehmu hai talib yang beroleh pertolongan dari pada nabi kita SAW dengan syafa'at pada yaumil akhir..
You're Reading a Free Preview Pages 8 to 18 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 23 to 44 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 52 to 58 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 63 to 65 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 73 to 79 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Page 85 is not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 90 to 132 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 138 to 148 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Page 154 is not shown in this preview.
MEMULIHKANDAYA YANG HILANG. 2 Raja-Raja 6:1-7. Kisah dalam bacaan kita terjadi pada Abad 8 SM. Saya yakin, Bp/Ibu sekalian ingat siapa Elisa. Elisa adalah murid Nabi Elia. Ketika Elia diangkat ke Surga dengan kereta kuda berapi, Elisa dipilih Tuhan menjadi pengganti Elia. Tuhan sangat memberkati pelayanan Elisa.
ANAKKUNCI PERBENDAHARAAN SEGALA YANG GHAIB / TERSEMBUNYI 6.Surah Al-'An`ām ayat 59 Dan pada sisi Allah jualah anak kunci perbendaharaan segala yang ghaib, tiada sesiapa yang mengetahuinya melainkan Dia lah sahaja; dan Ia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut; dan tidak gugur sehelai daun pun melainkan Ia mengetahuinya, dan tidak gugur sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak
bCAZy.
  • w4c8yus0bk.pages.dev/233
  • w4c8yus0bk.pages.dev/543
  • w4c8yus0bk.pages.dev/970
  • w4c8yus0bk.pages.dev/261
  • w4c8yus0bk.pages.dev/882
  • w4c8yus0bk.pages.dev/985
  • w4c8yus0bk.pages.dev/93
  • w4c8yus0bk.pages.dev/939
  • w4c8yus0bk.pages.dev/1
  • w4c8yus0bk.pages.dev/720
  • w4c8yus0bk.pages.dev/108
  • w4c8yus0bk.pages.dev/177
  • w4c8yus0bk.pages.dev/892
  • w4c8yus0bk.pages.dev/913
  • w4c8yus0bk.pages.dev/49
  • kitab diri yang tersembunyi