Kuatarus listrik merupakan objek yang menjadi pokok permasalahan dalam perancangan kabel instalasi listrik. Menghitung kuat arus listrik yang melewati kabel, perlu dibedakan instalasi 1 fasa sesuai dengan persamaan 2.7 dan 3 fasa sesuai dengan persamaan 2.6:-Arus bolak-balik 3 fasa: 15 I= P â3 E cos θ (2.6) Dimana-I = arus (ampere) E P
Dalam suatu instalasi penerangan terdapat komponen utama seperti kabel, saklar, lampu, mcb dan komponen lainnya yang memiliki fungsi tersendiri. Komponen-komponen tersebut dipasang dalam sebuah instalasi penerangan sehingga dapat menyalakan beban satu komponen penting yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik adalah kabel / penghantar. Terdapat 3 macam atau jenis kabel di bidang instalasi, yaitu kabel fasa, kabel netral dan kabel grounding pentanahan.Apakah kamu dapat mengidentifikasi dan membedakan yang mana kabel fasa, netral atau grounding? 3 macam kabel tersebut sebenarnya memiliki perbedaan utama, yaitu dalam segi lebih jelasnya, di artikel kali ini kami akan membahas mengenai pengertian, perbedaan, warna dan simbol kabel fasa, netral dan grounding. Selain itu kami juga akan menunjukkan standarisasi kabel fasa, netral dan grounding sesuai dengan PUIL 2000 dan Kawat Dan KabelKawat dan kabel merupakan bahan yang digunakan untuk menghantarkan arus listrik. Namun terdapat perbedaan antara kawat dan kabel. Kawat merupakan penghantar yang tidak memiliki isolasi sedangkan kabel merupakan suatu penghantar berupa kawat yang Kabel Fasa Netral GroundingKabel FasaKabel Fasa merupakan sebutan untuk kabel atau penghantar aliran lsitrik yang bertegangan. Untuk mengidentifikasi atau mengetahui apakah suatu kabel adalah fasa maka dapat digunakan alat tespen. Apabila tespen menyala maka kabel tersebut adalah kabel fasa yang memiliki Warna Kabel FasaSuatu kabel fasa dapat diidentifikasi melalui standarisasi warna kabelnya. Di Indonesia telah ditetapkan melalui PUIL Persyaratan Umum Instalasi Listrik mengenai standarisasi kabel. Ada dua jenis standarisasi kabel fasa, yaitu berdasarkan PUIL 2000 dan PUIL Warna Kabel Fasa Berdasarkan PUIL 2000Berdasarkan PUIL 2000 ditetapkan bahwa warna kabel fasa adalah L1 merah, L2 kuning dan L3 hitam. Untuk lebih jelasnya kalian bisa lihat pada gambar berikut Warna Kabel Fasa Berdasarkan PUIL 2011Sedangkan menurut PUIL 2011 telah ditetapkan bahwa warna kabel fasa adalah L1 hitam, L2 cokelat dan L3 abu abu. Untuk lebih jelasnya kalian bisa lihat pada gambar berikut ketetapan warna kabel di atas maka untuk sekarang ini sebaiknya menggunakan warna kabel sesuai dengan aturan terbaru yaitu pada PUIL NetralKabel Netral adalah sebutan penghantar / kabel listrik yang tidak memiliki tegangan bertegangan nol. Cara lebih mudah untuk mengetahui apakah suatu penghantar adalah netral adalah dengan menggunakan tespen. Apabila tespen tidak menyala maka kabel tersebut adalah Warna Kabel NetralSeperti halnya dengan kabel fasa, standarisasi kabel netral juga diatur di dalam PUIL 2000 dan 2011. Warna kabel netral adalah biru, sehingga sampai saat ini belum mengalami perubahan warna alias masih tetap berwarna biru. Untuk lebih jelasnya lihat gambar warna standarisasi kabel netral di Grounding PentanahanKabel grounding adalah jenis kabel yang digunakan sebagai proteksi dalam mengamankan arus gangguan dengan cara mengalirkannya ke tanah bumi. Sehingga dapat dikatakan bahwa jenis kabel yang dihubungkan ke tanah disebut dengan kabel grounding sebenarnya jarang dipakai untuk instalasi penerangan. Namun untuk instalasi tenaga dan juga sistem tenaga yang bertegangan tinggi, menengah bahkan rendah, sistem grounding harus grounding harus memiliki tahanan yang kecil oleh karena itu untuk sistem grounding biasa digunakan kabel dengan kawat tembaga dan dengan luas penampang yang lebih besar konduktor Luas Penampang Kabel GroundingDi dalam gambar terlihat bahwa S merupakan ukuran penghantar fasa dan netral. Sehingga dari tabel terlihat jelas bahwa luas penampang kabel grounding selalu lebih besar. Misalkan luas penampang kabel fasa S adalah 10 mm2 maka luas penampang kabel grounding harus 16 Warna Kabel GroundingDi dalam PUIL 2000 dan 2011 telah ditetapkan bahwa warna kabel grounding adalah warna hijau-kuning. Perlu kalian ketahui bahwa untuk sistem grounding ada juga yang hanya menggunakan kawat penghantar tanpa isolasi.Kawat penghantar sistem grounding biasa digunakan untuk kelistrikan yang lebih besar dan menjadi alternatif untuk hemat biaya sebab pengahantar tanpa isolasi lebih murah dibandingkan dengan penghantar Penggunaan Kabel Fasa Netral Dan GroundingBerikut ini merupakan instalasi sederhana dari sebuah kotak kontak yang dihubungkan dengan sumber listrik fasa dan netral dengan sistem proteksi berupa bisa lihat bahwa instalasi tersebut telah memenushi standarisasi warna kabel menurut PUIL. Namun apabila kalian kekurangan kabel dengan warna yang standar PUIL 2011 maka boleh menggunakan warna kabel sesuai standarisasi kabel menurut PUIL Tujuan Standarisasi Warna Kabel?Tujuan utama dalam standarisasi warna kabel adalah untuk menyeragamkan warna sebuah penghantar agar mudah untuk diidentifikasi atau dikenali. Ada beberapa negara yang memiliki standarisasi warna kabel yang sama dengan negara lain sehingga untuk mengetahui fasa, netral atau grounding akan lebih Pertanyaan Bolehkan kita menggunakan warna kabel yang tidak sesuai standarisasi warna kabel yang diatur PUIL? Karena warna kan hanya untuk identifikasi sedangkan fungsinya tetap sama, yaitu menghantarkan Tindakan tersebut sebaiknya jangan dilakukan meskipun untuk memasang instalasi rumah sendiri. Mengapa demikain? Karena Apabila kalian menggunakan warna kabel yang tidak sesuai, dan instalasi listrik di rumah kalian mengalami gangguan maka kalian akan kerepotan untuk mengenali jenis kabel dan sulit menemukan gangguan lagi apabila orang lain seperti instalatir atau teknisi listrik lain yang akan memperbaikinya maka mereka akan keropotan dalam mengenali jenis kabel listrik di karena itu sangat disarankan untuk selalu menggunakan kabel dengan warna yang sesuai dengan standarisasi yang telah ditetapkan oleh lembaga kelistrikan seperti dalam PUIL 2000 dan Kabel Fasa Netral GroundingDalam sebuah diagram satu garis yang merupakan perencanaan instalasi listrik maka terdapat simbol simbol kabel yang harus diketahui. Nah berikut ini merupakan simbol kabel fasa, netral dan grounding pentanahan pada diagram satu gambar simbol tersebut terlihat perbedaan antara kabel fasa, netral dan ground sehingga seorang instalatir atau teknisi listrik akan lebih mudah dalam membaca diagram satu garis suatu instalasi Juga Alat Pelindung Diri APD Untuk InstalasiJadi itulah materi mengenai pengertian, perbedaan, simbol, warna kabel fasa, netral, grounding. Dan juga kami telah menjelaskan mengenai standarisasi warna kabel listrik menurut PUIL 2000 dan PUIL apa yang telah kami bagikan ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kalian khususnya di bidang kelistrikan. Sekian dan kami akhiri dengan ucapan terima kasih.
INSTALASIMOTOR LISTRIK - IML 3 Rugi tegangan adalah tegangan yang hilang pada penghantar berupa panas. Rugi tegangan yang diijinkan tidak boleh melebihi 5 % dari tegangan yang ada (PUIL 2000 ayat ). Dari 5 % tersebut dibagi mennjadi beberapa bagian sebagai berikut: 1. Rugi tegangan dari jala-jala KWh meter 0,5 %.
Kabel fasa adalah salah satu jenis kabel yang biasa digunakan, kabel ini sendiri harus digunakan bersama dengan kabel netral dan kabel ground. Dan ketiga jenis kabel ini tidak bisa dipisahkan begitu saja. Karena ketiga kabel ini hanya akan berfungsi apabila digunakan secara bersamaan dan tidak akan memiliki fungsi apapun jika tidak bersama-sama. Apa sih itu Kabel Fasa ?. Kabel fasa adalah salah satu dari jenis tiga kabel yang akan kami bahas pada artikel berikut ini secara lengkap beserta fungsinya. 1. Jenis dan Pengertian Fasa 2. Penerapan dan Pemasangan pada Instalasi Listrik 1. Pemasangan pada Lampu 2. Pemasangan pada Stop Kontak Istilah ini digunakan untuk menyebutkan kabel aliran listrik yang di dalamnya terdapat tegangan dan hanya bisa diukur dengan menggunakan tespen. Jika di dalam kabel terdapat aliran listrik maka tespen pun akan menyala. Jika berdasarkan pada aturan instalasi listrik secara umum yang diberikan pada tahun 2011 maka kabel berwarna hitam untuk L1, lalu kabel berwarna coklat untuk L2 lalu kabel berwarna abu abu untuk L3. Baik fasa, netral dan ground sendiri adalah nama-nama yang dipergunakan untuk membedakan fungsi dari ke semua kabel tersebut di dalam instalasi listrik yang ada di rumah. Oleh sebab itu ketiganya berjalan bersamaan pada instalasi. Namun hanya kabel ground yang beriringan dengan kedua kabel lainnya di instalasi stop kontak. Ketiga kabel ini harus berjalan beriringan untuk menuju ke komponen yang sama. Sehingga pada saat memasang kabel, jangan sampai tidak bisa membedakan ketiga kabel tersebut ya. Tentu saja karena fungsi kabel fasa dari kabel lainnya sangat berbeda dan jika salah saat memasangkan pada instalasi listrik. Maka aliran listrik tidak akan berjalan atau bahkan bisa mengalami konslet. Penerapan dan Pemasangan pada Instalasi Listrik Seperti yang sudah dijelaskan di atas, jika Anda tidak bisa membedakan kabel fasa dengan kedua kabel lainnya yakni kabel netral dan kabel ground maka bisa berakibat fatal. Dan berikut ini adalah contoh penerapan dan pemasangannya Jika Anda salah menentukan jenis kabel instalasi, akan bisa berakibat fatal, seperti contoh ini 1. Pemasangan pada Lampu Untuk memasangkan kabel ini pada lampu maka fasa harus diletakkan pada sambungan tengah fitting lampu. Kemudian ambil dari keluaran saklar. Anda juga bisa mengambilnya langsung dari inti listrik. Kemudian yang masuk pada saklar merupakan saklar netral. Sehingga saat melakukan perbaikan, Anda harus off-kan saklar agar arus aliran listrik tetap masuk pada fitting lampu. Dan jika Anda menyentuh fitting lampu tanpa pengaman, maka bisa saja Anda akan tersetrum karena tidak ada pengaman. Oleh sebab itu bagi seorang teknisi yang sudah andal, mereka tidak akan membiarkan hal tersebut terjadi. 2. Pemasangan pada Stop Kontak Apabila Anda salah menerapkan ketiga kabel ini untuk stop kontak, hasilnya pemasangannya menjadi kurang tepat. Maka stop kontak pastinya tidak akan bisa bekerja atau tidak bisa dihidupkan. Sehingga tidak bisa digunakan untuk menyalurkan aliran listrik. Stop kontak pun tidak akan bisa digunakan untuk menghidupkan peralatan elektronik karena tidak ada sambungan listrik. Misalnya pada saat Anda menghubungkan fasa pada area yang tidak seharusnya karena sebenarnya kontak hubung itu harus dihubungkan ke kabel netral atau ground. Maka sudah pasti stop kontak tidak akan berfungsi atau bekerja. Oleh sebab itu, perhatikan ketiga jenis kabel ini. Mulai dari dimana letak menyambungkan dan memasangkan kabel fasa di kontak hubung harus sesuai. Termasuk dengan kabel netral dan ground pun pemasangannya juga harus disesuaikan dengan standar yang ada. Baca Juga 1. Mengenal Istilah DPST Secara Lengkap2. Gambar Saklar Seri, Penjelasan dan Fungsinya3. Peralatan Instalasi Listrik Lengkap Dari penjelasan di atas, sudah terjawab mengapa ketiga kabel ini dianggap penting, karena penggunaan kabel fasa, kabel netral dan kabel ground tidak bisa terpisah dan penggunaannya juga tidak boleh sampai salah. Agar dapat berfungsi dengan baik untuk menghubungkan aliran listrik.
Untukitu dalam masalah pemasangan instalasi listrik di rumah atau gedung kita tidak boleh sembarangan dan main-main, kita harus memahami teknik-teknik pemasangan, pengujian, perawatan dan perbaikan instalasi listrik penerangan rumah dan gedung. Memasang KWh meter 3 fasa pada instalasi . listrik penerangan gedung bertingkat
LANGKAH â LANGKAH MERANCANG INSTALASI Langkah langkah dalam merancang instalasi yaitu sebagai berikut situasi gambar situasi adalah gambar yang menunjukan dengan jelas letak bangunan instalasi tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan jaringan listrik instalasi pada gambar instalasi meliputi tata letak yang menunjukan dengan jelas tata letak perlengkapan listrik beserta sarana pelayanannya kendalinya seperti titik lampuî saklarî st!p k!ntakî panel hubung bagi dan lain lain hubungan peralatan dengan pengendalinya . hubungan antara bagian bagian dari rangkaian akhir î serta pemberian tanda yang jelas mengenai setiap peralatan atau pesa"at listrik..Gambar diagram garis tunggal yang tercantum. $alam diagram garis tunggal ini meliputi a.$iagram P%& lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran n!minal k!mp!nennya. b.'eterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembaginyac.îkuran dan besar penghantar yang pembumiannya.*.Gambar detail Gambar detail meliputi ukuran +isik dari panel b.,ara pemasangan alat listrik c.,ara pemasangan kabeld.,ara kerja instalasi k!ntr!lnnya.îelain langkah langkah diatasî dalam merancang instalasi penerangan dan tenaga î juga dilengkapi dengan analisa data perhitungan teknis mengenai susut tegangan î beban terpasangî dan kebutuhan beban maksimum î arus hubung singkat î dan daya hubung sinkat. 1 $isamping itu î masih juga dilengkapi dengan da+tar kebutuhan bahan instalasi îdan uraian teknis sebagai pelengkap yang meliputi penjelasan tentang cara pemasangan peralatan- bahan î cara pengujian serta rencana "aktu pelaksanaanî rencana anggaran biayaî dan lama "aktu pengerjaan. INSTALASI LISTRIK înstalasi listrik merupakan susunan perlengkapan/perlengkapan listrik yangsaling berhubungan serta memiliki ciri terk!!rdinasi untuk memenuhi satu atausejumlah tujuan tertentu. înstalasi listrik terdiri atas sistem peneranganî sistem pensaklaranî sistem pengkabelanî sistem pembumian dan sistem lain yangdibutuhkan. înstalasi listrik dapat berupa sebuah instalasi yang sederhana yang hanyaterdiri atas satu titik atau satu instalasi listrik yang rumit dan k!mpleks.înstalasi listrik ini terdiri dari dua sistem yaitu antara lain 1.îistem înstalasi 1 0asaîistem instalasi satu +asa adalah sistem instalasi listrik yang menggunakandua ka"at penghantar yaitu 1 ka"at +asa dan1 ka"at î netral 2.înstalasi 0asaîistem instalasi +asa adalah sistem instalasi listrik yang menggunakan tigaka"at +asa dan satu ka"at î netral atau ka"at gr!und. &iasanya digunakan padainstalasi listrik tenaga-industri untuk mensuplai kebutuhan m!t!r listrik sebagai penggerak mesin tenaga. Pada suatu unit pr!ses ketiga bagian ini digunakanî karenaunit pr!ses memerlukan ruangan yang terangî tenagaî dan mesin. îelain menguasai peraturan yang memiliki pengetahuan tentang peralatan instalasiî se!rang ahli listrik harus juga mahir membaca gambar instalasi. $enah ruangan yang akan dilengkapi 2 dengan instalasiî pada umumnya digambar dengan skala 1 1îî atau 1 î
î. Padadenah ini gambar instalasi yang akan dipasang dengan menggunakan lambang/lambang yang berlaku. BAHAN INSTALASI LISTRIK Pengertian bahan instalasi istrik adalah bahan/bahan yang digunakan dalam pr!ses pembuatan instalasi listrik. 3dapun bahan/bahannya antara lain Meter '"% adalah alat penghitung pemakaian energy listik. 3lat ini bekerjamenggunakan met!de induksi medan magnet dimana medan magnet tersebutmenggerakan piringan yang terbuat dai alumanium. 0ungsi '"% 4eter '"% 4eter adalah alat yang ber+ungsi mengukur pemakaian daya yangdigunakan !leh pelanggan baik d!mestik maupun n!n/d!mestik. Prinsip 'erja '"% 4eter $alam alat ukur energy listrikî kumparan5kumparan arus dan teganganmerupakan suatu belitan pada dua buah magnet.'umparan arus akan membangkitkan+luks megnet dengan nilai berbanding lurus dengan besar arus. 6erjadinya perputarandari piringan alumanium karena interaksi dari kedua medan magnet ini. 'emudian putaran piringan ditrans+er pada r!da/r!da pencatat. Pada trans+er mati nilai putaran piringan alumanium ke r!da/r!da pencatat dilakukan kalibrasi untuk memper!lehnilai energi terukur dalam besaran '"% 'il! 7att %!urs. 3
instalasilistrik, yang pada akhirnya dapat menimbulkan bahaya pada manusia seperti sengatan listrik bahkan kebakaran. Oleh karena itu, standarisasi suatu perancangan berjumlah empat kawat, yaitu kawat fasa R, fasa S, fasa T dan kawat penghantar proteksi. Kemudian kawat proteksi di hubung secara paralel ke terminal
Bagaimana Cara Pemasangan Rangkaian Instalasi Listrik Rumah Tangga dengan Baik dan Benar?Table of Contents Show Bagaimana Cara Pemasangan Rangkaian Instalasi Listrik Rumah Tangga dengan Baik dan Benar?1. Langkah Pertama dalam Memasang Instalasi Listrik Rumah Tangga adalahMengetahui Luas dan Jumlah Ruangan pada Rumah2. Cari Tahu Besaran Daya Listrik RumahPemasangan Instalasi Listrik Satu FasaA. Cara Pemasangan Instalasi Listrik 1 Phase dihubungkan pada Lampu dan SaklarB. Cara Pemasangan Instalasi Listrik 1 Phase dihubungkan pada Stop KontakC. Cara Pemasangan Instalasi Listrik pada Perangkat MCBREJEKI INSAN MANDIRI DESAIN - PASANG - SERVICE Pengertian Listrik 1 Phase dan 3 Phase⢠Menghitung luas bangunan⢠Jumlah ruangan yang tersedia⢠Besar daya listrik yang dibutuhkanVideo yang berhubungan Ada beberapa hal ini harus kamu perhatikan terlebih dahulu sebelum memasang listrik rumah dengan baik dan benar berikut Langkah Pertama dalam Memasang Instalasi Listrik Rumah Tangga adalahMengetahui Luas dan Jumlah Ruangan pada RumahUntuk mengalirkan seluruh ruangan dengan listrik, dibutuhkan jumlah kabel yang cukup sebab itu, penting untuk mengukur luas bangunan dan jumlah ruangan yang ada untuk memastikan seberapa panjang kabel yang itu, kamu pun perlu mengetahui jumlah lampu, stop kontak, dan sakelar di sudut Cari Tahu Besaran Daya Listrik RumahSalah satu komponen penting dalam instalasi listrik rumah tangga adalah Miniature Circuit Breaker MCB.Komponen tersebut memiliki fungsi untuk sistem proteksi arus listrik untuk mengurangi beban berlebih fitur tersebut, kamu pun sudah bisa mencegah risiko-risiko arus pendek menentukan kebutuhan MCB tersebut, kamu pun harus mengetahui besaran daya listrik rumah dalam satuan Watt maupun Volt Ampere VA.Sebagai contoh, rata-rata rumah memiliki kapasitas daya listrik kurang lebih 2200 VA. Pemasangan Instalasi Listrik Satu FasaA. Cara Pemasangan Instalasi Listrik 1 Phase dihubungkan pada Lampu dan SaklarFungsi Lampu dalam Instalasi Listrik 1 Phase adalah sebagai sumber Saklar dalam Instalasi Listrik 1 Phase adalah untuk memutus dan menyambungkan arus listrik menuju peralatan, biasanya dihubungkan ke lampu. Sehingga kita bisa menyalakan atau mematikan terdiri dari 2 jenis, yaitu Saklar Tunggal 1 buah saklar dengan 1 buah tombol untuk menyalakan 1 buah lampu dan Saklar Seri 1 buah Saklar yang berisikan beberapa tombol untuk menyalakan / mematikan beberapa lampu secara terpisah.Cara pemasangan Lampu dan Saklar dalam Instalasi Listrik 1 Phase sebagai berikut 1. Pastikan MCB dari PLN dan MCB pembagi dalam kondisi OFF / Mati sebelum melakukan Instalasi, untuk langkah pengamanan agar tidak tersengat aliran Siapkan peralatan-peralatan seperti Tang potong, Tang Kombinasi, tespen dan obeng. Sediakan 2 buah kabel dengan warna berbeda Contoh Merah & Hitam.3. Kita akan lakukan Instalasi kabel Phase / tegangan untuk Saklar terlebih dahulu, menggunakan kabel merah sebagai tanda kabel Instalasi Phase / Sambungkan kabel merah dari meteran PLN menuju input MCB pembagi terlebih dahulu, sebagai pengaman untuk menghindari korsleting yang terjadi dalam rangkaian instalasi. Sambungkan kembali kabel berwarna merah dari output MCB pembagi menuju salah satu input terminal pada Saklar. Sambungkan kembali kabel berwarna merah dari output saklar menuju salah satu terminal lampu. Untuk Saklar Seri Jumlah terminal output sesuai dengan banyaknya tombol yang tersedia.5. Instalasi kabel untuk Phase / tegangan sudah beres, sekarang kita akan melakukan Instalasi kabel 0 / Netral. Instalasi kabel 0 / Netral kita gunakan kabel berwarna hitam. Sambungkan kabel hitam dari meteran PLN langsung menuju terminal lampu. Instalasi Listrik 1 Phase pada Lampu dan Saklar sudah Kini saatnya untuk uji coba rangkaian Instalasi yang telah kita pengujian Instalasi Listrik 1 Phase pada Lampu dan Saklar sebagi berikut 1. Nyalakan MCB meteran Tes menggunakan tespen pada outputnya apakah aliran listrik sudah ON / Jika sudah OK, nyalakan MCB Tekan tombol pada saklar, maka lampu akan menyala, matikan tombol saklar maka lampu akan padam. Mudah Cara Pemasangan Instalasi Listrik 1 Phase dihubungkan pada Stop KontakFungsi Stop Kontak dalam Instalasi Listrik 1 Phase adalah sebagai penghubung antara peralatan-peralatan listrik yang akan digunakan dengan sumber listrik yang berasal dari pemasangan Stop Kontak dalam Instalasi Listrik 1 Phase sebagai berikut 1. Selalu pastikan MCB dari PLN dan MCB pembagi dalam kondisi OFF / Mati sebelum melakukan proses Instalasi, sebagai langkah pengamanan agar tidak tersengat aliran Siapkan peralatan-peralatan seperti Tang potong, Tang Kombinasi, tespen dan obeng. Sediakan 2 buah kabel dengan warna berbeda Contoh Merah & Hitam.3. Kita akan lakukan Instalasi kabel untuk Phase / tegangan untuk Stop Kontak terlebih dahulu, menggunakan kabel merah sebagai tanda kabel Instalasi Phase / Sambungkan kabel merah dari meteran PLN menuju input MCB pembagi terlebih dahulu, sebagai pengaman untuk menghindari korsleting yang terjadi dalam rangkaian instalasi Stop Kontak. Sambungkan kembali kabel berwarna merah dari output MCB pembagi menuju salah satu input terminal pada Stop Instalasi kabel untuk Phase / tegangan Stop Kontak sudah beres, sekarang kita akan melakukan Instalasi kabel 0 / Netral. Instalasi kabel 0 / Netral untuk Stop Kontak menggunakan kabel berwarna hitam. Sambungkan kabel hitam dari meteran PLN langsung menuju terminal Stop Kontak. Instalasi Listrik 1 Phase pada Stop Kontakr sudah selesai, kini saatnya untuk uji coba rangkaian Instalasi yang telah kita pengujian Instalasi Listrik 1 Phase pada Stop Kontak sebagi berikut 1. Nyalakan MCB meteran PLN,2. Tes menggunakan tespen pada outputnya apakah aliran listrik sudah ON / Jika sudah OK, nyalakan MCB pembagi. Kemudian tes lobang Stop kontak menggunakan tespen. Jika Instalasinya benar, maka salah satu dari 2 lobang Stop Kontak teraliri listrik. Jika sudah OK, maka Stop Kontak siap digunakan untuk menyambungkan peralatan-peralatan Cara Pemasangan Instalasi Listrik pada Perangkat MCBMCB yang ada dirumah, ada yang terpasang pada KWH meter, dan biasanya ada juga yang terpasang di dalam rumah pada papan hubung bagi PHB.Mengganti MCB Utama dibawah KWH meterUntuk pekerjaan memasang/mengganti MCB utama yang letaknya dibawah KWH meter, tidak boleh kita lakukan sendiri, Pekerjaan pemasangan dan penggantian MCB utama yang terpasang di bawah KWH meter tersebut harus dilakukan oleh Teknisi dari MCB pada papan hubung bagi PHBKita bisa melakukan pemasangan atau penggantian MCB yang terpasang di dalam memasang1. Matikan sumber listrik dengan menurunkan tuas MCB Utama dibawah KWH-meter2. Pastikan tidak ada lagi arus listrik yang mengalir pada MCB tersebut, dengan menggunakan tespen3. Buka baut terminal kabel pada MCB, dan lepaskan kedua kabel yang terpasang pada MCB Lepaskan MCB dari dudukannya dengan menarik tuas penjepit yang ada di belakang Pasang dan dudukkan kembali MCB yang baru, tekan penjepitnya dan pastikan sudah terpasang dengan kuat, biasanya akan ada suara "Kliik", saat penjepit dudukan MCB sudah terpasang dengan Lalu pasang kembali kabel-kabel pada terminal MCB, pastikan terpasang pada kondisinya semula, dan kencangkan baut pengikat Pastikan baut terminal sudah benar-benar kencang, karena baut terminal kabel yang longgar dapat mengakibatkan percikan api, MCB terbakar dan resiko Setelah semuanya sudah terpasang dengan benar, maka anda dapat menyalakan kembali listrik dirumah, dengan menaikkan tuas MCB Memasang MCB Pemasangan baruSelain MCB utama yang sudah dipasang di KWH meter oleh pihak PLN, perlu juga dipasang MCB tambahan di dalam rumah yang bertujuan untukMenambah pengamanan instalasi listrik dirumahMempermudah kita dalam melakukan perbaikan, karena tidak perlu keluar rumah untuk mematikan sumber membagi instalasi listrik menjadi beberapa kelompok pada papan hubung bagi PHB, khususnya untuk ukuran rumah yang cukup luas dengan penggunaan alat instalasi listrik yang cukup pemasangan MCB pada instalasi listrik yang belum terpasang MCB, kita dapat melakukan pemasangan MCB sendiri di Box MCB⢠MCB⢠Kabel NYA atau NYM⢠Pipa PVCCara memasang1. Pasang Box MCB di dinding rumah dekat pintu masuk, tempatkan di lokasi yang mudah Buat jalur Pipa di dinding dari Plafon menuju Box Matikan sumber listrik dengan menurunkan tuas MCB Utama dibawah KWH-meter.4. Pastikan tidak ada lagi arus listrik yang mengalir pada kabel-kabel instalasi listrik dengan menggunakan Pasang Kabel dari keluaran Output MCB utama menuju terminal kabel masukan Input MCB didalam rumah pembagi yang akan Pasang dan dudukkan MCB pada Box MCB, dan pastikan terjepit pada rel dengan Kemudian pasang Kabel dari Keluaran Output MCB pembagi di dalam rumah menuju instalasi listrik Pastikan kabel-kabel tersebut terpasang dengan benar dan terikat pada baut terminal MCB dengan Tutup Box MCB. REJEKI INSAN MANDIRI DESAIN - PASANG - SERVICE BerandaINSTALASI LISTRIKPANEL LISTRIKAUTOMATION SISTEMMESIN WEB / SHEETLOUNDRY SISTEMAbout Services Clients ContactINSTALASI LISTRIK - PANEL LISTRIK - AUTOMATION SISTEM - GENSET - MESIN WEB & SHEET - LOUNDRY SISTEM. Home Instalasi Listrik Instalasi Listrik 1 Phase INSTALASI LISTRIK 1 PHASE DEFINISI, FUNGSI & CARA PEMASANGAN Pengertian Listrik 1 Phase dan 3 PhaseOleh Muhammad Arief Kategori Listrik Dibaca 231404 Tanggal 12-10-2018Sering kali kita mendengar tentang listrik 1 phase dan 3 phase disetiap mata pelajaran teknik kelistrik maupun disetiap mata pelajaran kuliah di jurusan yang beranggapan dan juga mempunyai pemahan sendiri tentang apa sih maksudnya 1 phase dan 3 phase. Namun dari penjelasan mereka kita tidak bisa mendapatkan hasil yang memuaskan dan dimengerti untuk itu saya akan menjelaskan kepada Anda untuk memahami apa sih yang sebenarnya pengertian dari listrik 1 phase dan 3 1 Phase adalah jaringan listrik yang hanya menggunakan 2 kawat penghantar yang kesatu sebagai kawat phase L dan yang kedua sebagai kawat neutral N. Umumnya listrik 1 phase bertegangan 220-240 volt yang digunakan banyak listrik 1 phase digunakan untuk listrik perumahan, namun listrik PLN di jalanan itu memiliki 3 phase, tetapi yang masuk ke rumah kita hanya 1 phase karena kita tidak memerlukan daya besar dan untuk peralatan dirumah kita hanya menggunakan listik 1 phase dengan 220-240 yang ke rumah kita adalah Phase R, tetangga kita mungkin Phase S, dan tetangga yang lain Phase 3 Phase adalah jaringan listrik yang menggunakan tiga kawat Phase R,S,T dan satu kawat neutral N atau sering dibilang kawat ground. Menurut istilah Listrik 3 Phase terdiri dari 3 kabel bertegangan listrik dan 1 kabel neutral. Umumnya listrik 3 Phase bertegangan 380 volt yang banyak digunakan Industri atau 3 fasa adalah listrik AC Alternating Current yang menggunakan 3 kawat penghantar yang mempunyai tegangan pada masing-masing Phasenya sama, tetapi berbeda dalam sudut curvenya sebesar 120 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3 phase ini, yaitu - Tegangan antar phase Vpp voltage phase to phase atau ada juga yang menggunakan istilah Voltage line to line- Tegangan phase ke neutral Vpn Voltage phase to neutral atau Voltage line to neutral.Menggunakan listrik 3 phase sebenarnya memiliki keuntungan. Keuntungan Listrik 3 phase yaitu - Menyediakan daya listrik yang besar biasanya pada industri menengah dan besar . Industri atau hotel memerlukan daya listrik yang besar sehingga memerlukan jaringan yang banyak. Tapi pada output terakhir untuk pemakaian hanya memerlukan satu phase memilih salah satu dari 3 phase yang ada . Listrik 3 phase biasanya diperlukan untuk menggerakkan motor industri yang memerlukan daya Karena menggunakan tegangan yang lebih tinggi maka arus yang akan mengalir akan lebih rendah untuk daya yang sama. Sehingga untuk daya yang besar, kabel yang digunakan bisa lebih phase ⢠Menghitung luas bangunanHal pertama yang dilakukan adalah menghitung ukuran rumah atau ruangan. Hal ini agar bisa mengetahui berapa panjang kabel-kabel yang dibutuhkan dan juga jalur utama jaringan listrik tersebut. Agar listrik bisa mengalir ke seluruh ruangan pasti membutuhkan kabel-kabel yang cukup untuk mengetahui banyaknya kabel yang dibutuhkan, hal ini bisa juga untuk mengetahui banyak lampu, fitting, serta saklar yang dibutuhkan pada masing-masing ruangan.⢠Jumlah ruangan yang tersediaMenghitung jumlah ruangan juga diperlukan agar tahu berapa banyak stop kontak yang dibutuhkan. Biasanya, penggunaan stop kontak di suatu ruangan dilihat dari fungsi dan kegunaan ruangan. Pastikan jarak pemasangan stop kontak 125 cm dari lantai agar menghindari stop kontak dari jangkauan anak-anak.⢠Besar daya listrik yang dibutuhkanHal penting yang harus dilakukan adalah mencari tahu besaran daya listrik yang dibutuhkan agar bisa menentukan ukuran MCB Miniature Circuit Breaker yang digunakan. Komponen ini memiliki fungsi sistem proteksi arus listrik dalam mengantisipasi beban rumah yang cukup luas atau bertingkat, ada baiknya cara instalasi listrik yang baik dibagi menjadi beberapa kelompok dengan menggunakan MCB. Teknik ini juga dikenal sebagai PHB Papan Hubung Bagi yang berfungsi memudahkan perbaikan listrik serta menghindari kerusakan menjalar ke seluruh bagian instalasi listrik.
Desainprototipe motor induksi 3 fasa pada bagian statornya memanfaatkan bahan-bahan seperti koker sebanyak 6 buah dengan ukuran 6 cm x 4,2 cm, inti besi atau current berbentuk E sebanyak 168 buah
Download Free DOCXDownload Free PDFSistem 1 fasa adalah sistem instalasi listrik yang menggunakan dua kawatSistem 1 fasa adalah sistem instalasi listrik yang menggunakan dua kawatSistem 1 fasa adalah sistem instalasi listrik yang menggunakan dua kawatSistem 1 fasa adalah sistem instalasi listrik yang menggunakan dua kawatalex MurphyTeori tambahan buat Sistem 1 fasaRelated PapersDASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK XAbdul ShobirView PDFTeknik PengukuranLilik WindartoTeknik Pengukuran ElektronbikaView PDFKelas10 dasar pengukuran listrikmohamad irfanndasar pengukuran listrik yaitu hambatan, tegangan, dan arus PDFBahan Ajar Fisika Teknik 2015Ayi HiraseView PDFsma kelas 10 FadlliView PDFFisika_1_Kelas_10_Karyono_ ChoiView PDFKelas10 fisika karyonoRosyad NajdanHarga Eceran Tertinggi HET PDFBAB II PENGUKURAN LISTRIKarief budimanView PDFFisika 1 Karyonoluhur utomoView PDFMATERI DASAR MEKATRONIKARaka SekarriniView PDF
Haisahabat blogger sebelum kita membahas cara mengukur motor 3 fasa saya perlu menjelaskan keberadaan motor listrik yang umum dipakai dalam kehidupan kita maupun didalam rumah tangga dan industri yaitu antara lain yaitu motor listrik DC (direc current) atau motor arus searah, motor listrik 1 fasa dan motor listrik 3 fasa.
Pernahkah anda mendengar tentang instalasi listrik fasa? Phase? Atau fase?. Istilah phase, fasa, atau fase itu sendiri yang seutuhnya adalah arus listrik âpositifâ saja. Tidak ada embel-embel arus netral maupun arde. Kata phase itu sebenarnya sama dengan arus listrik positif. Banyak orang mengartikannya fasa sebagai sebuah bentuk instalasi dari aliran listrik yang terpasang seutuhnya, bukan hanya arus listrik âpositifâ saja. Sehingga banyak yang beranggapan bahwa kata fase, fasa, atau phase sebagai sebuah aliran listrik yang terdiri dari arus positif, netral dan arde. Kerancuan istilah tersebut bertambah luas karena tidak ada pemahaman sejauh mana pemakaian istilah phase itu berlaku. Apakah hanya sebatas instalasi listrik yang dikerjakan oleh PLN dari kabel tiang listrik ke meteran di rumah? Atau, berlaku juga pada instalasi jaringan kabel di dalam rumah. Sebenarnya ruang lingkup pengertian pemakaian istilah fasa pada sebuah instalasi listrik dengan menggunakan sebutan phase-input dan phase-output. Pengertian instalasi listrik fasa, pada dasarnya dapat di cek dari pihak PLN sendiri, karena PLN menyediakan jasa pemasangan instalasi listrik mulai dari 1 hingga 3 phase. Semakin banyak jumlah phase yang dipasang pada sebuah instalasi listrik, semakin besar daya yang di distribusikan. Dalam penerapan-nya, instalasi listrik yang dipasang untuk kebutuhan bangunan rumah tinggal memiliki jumlah phase sebanyak satu satu phase. Sedangkan, untuk kebutuhan bangunan industri memiliki jumlah phase sebanyak tiga tiga phase. Untuk kebutuhan rumah tinggal, besaran daya listrik Watt tertinggi 1 satu phase yang sering saya temukan adalah 6600 Watt. Mungkin ada yang melebihi dari angka tersebut, saya kurang mengetahui batasan akhir besaran daya listrik per 1 phase. Jadi, pemahaman istilah phase pada instalasi listrik yang dipasang oleh PLN dapat dikatakan sebagai pengadaan arus listrik positif oleh pihak PLN pada Instalasi listrik satu phase-input dari PLN yang terpasang di bangunan rumah tinggal akan menghasilkan keluaran satu phase juga satu arus positif. Namun demikian, jika kita hendak menggunakan lebih dari satu arus positif di dalam rumah mis. bangunan bertingkat, keluaran satu arus positif ini dapat dipecah menjadi beberapa arus positif. Caranya dengan menggunakan beberapa unit MCB yang dikumpulkan dalam satu kotak dinamakan box MCB. Beberapa unit MCB ini dihubungkan satu dengan lainnya menggunakan potongan kawat tembaga. Kemudian, salah satu dari unit MCB tersebut dihubungkan dengan arus positif yang terdapat pada kabel keluaran meteran PLN. Maka, arus listrik positif akan mengalir ke setiap unit MCB melalui perantaraan potongan kawat tembaga yang terhubung di setiap MCB. Dengan demikian, setiap unit MCB akan memiliki keluaran arus positif berdasarkan kapasitas yang dimiliki oleh setiap unit MCB itu sendiri. Seperti itulah pemahaman dari istilah phase-output, yaitu arus listrik positif keluaran dari meteran PLN sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Jadi, walau pun ada penambahan kata âinputâ atau âoutputâ di belakang kata phase, keduanya tetap mengacu pada pengertian arus listrik âpositifâ. Penambahan kedua kata tersebut bertujuan hanya untuk mempermudah pemahaman sebaran arus listrik positif sesuai dengan tempat pemasangannya. Phase-input untuk menyatakan arus listrik âpositifâ pada jalur kabel mulai dari tiang listrik ke meteran di rumah bagian PLN. Sedangkan phase-output untuk menyatakan arus listrik âpositifâ pada jalur kabel dari box MCB ke dalam rumah. Terdapat satu karakteristik utama dari pasokan listrik arus bolak-balik atau AC yang memerlukan penjelasan, yaitu âfaseâ. Pada dasarnya pasokan listrik AC dibagi kedalam sirkuit satu fase dan tiga fase. Sirkuit AC satu fase memiliki dua buah kawat yang dihubungkan ke sumber listrik. Tidak seperti sirkuit DC yang arah arus listrik nya tidak berubah, maka dalam sirkuit AC arah arus berubah berkali-kali tiap detiknya tergantung pada frekuensi pasokan. Listrik 220 volt V yang dipasok ke rumah kita merupakan listrik AC satu fase dan memiliki dua buah kawat aktifâ dan netralâ . disitulah kejelasan dari instalasi listrik fasa. Published by niayupita Membahas tentang Kawat Nikelin serta jenis kawat lainnya View all posts by niayupita Published January 2, 2018January 17, 2018 Post navigation
Instalasipenerangan merupakan suatu instalasi dengan tidak adanya komponen motor listrik sehingga tidak adanya daya reaktif. Sebutkan kabel yang digunakan pada instalasi penerangan. A. Fasa-Ground-Positif. B. Positif-Negatif-Ground. C. Fasa-Ground-Netral. D. Positif-Negatif-Fasa. Salah satu komponen utama pada instalasi penerangan adalah lampu.
Listrik adalah salah satu jenis energi yang memiliki beragam manfaat di dalam keseharian. Jenis jenis instalasi listrik pun berbeda-beda. Banyak sekali peralatan yang memanfaatkan energi listrik ini untuk dapat berfungsi. Contohnya dalam bidang rumah tangga adalah televisi, kulkas, lampu dan sebagainya. Selain itu, listrik juga dimanfaatkan dalam bidang industri untuk menggerakkan alat-alat yang ada. Untuk menggunakan listrik ini tentunya memerlukan proses instalasi terlebih dahulu. Dalam prosesnya tentu membutuhkan pengetahuan tertentu dan harus dilakukan oleh ahlinya. Berikut adalah penjelasan mengenai instalasi listrik dan juga jenisnya. Apa Itu Instalasi Listrik?Jenis-Jenis Instalasi1. Berdasarkan Arusnyaa. Arus Satu Arahb. Arus Bolak-Balik2. Berdasarkan Pemakaiannyaa. Cahaya atau Peneranganb. Tenagab. Khususc. Telekomunikasi3. Berdasarkan Tegangana. Tinggib. Menengahc. Rendah4. Berdasarkan Besar Dayaa. Arus Lemahb. Arus Kuat5. Berdasarkan Jumlah Fasa Apa Itu Instalasi Listrik? Diketahui, instalasi listrik merupakan perangkat yang dimanfaatkan guna mengalirkan arus listrik dari sumbernya menuju ke alat elektronik yang di sambungkan. Kemudian, instalasi listrik ini biasanya akan dilakukan oleh petugas khusus ataupun orang-orang yang ahli dalam bidang ini. Hal ini dilakukan supaya pemasangan menjadi lebih aman dan terhindar dari korsleting atau masalah lain. Korsleting listrik ini sangat berbahaya karena bisa menimbulkan kebakaran. Contohnya kejadian di sebagian rumah-rumah padat penduduk ataupun gedung-gedung tertentu. Adapun sumber energi listrik sendiri bermacam-macam. Misalnya saja dari PLN yang menggunakan sumber daya batu bara, tenaga kincir angin, kincir air, panas bumi, panas matahari, baterai, aki, genset dan lainnya. Baca juga Pengertian tegangan listrik Terdapat berbagai jenis instalasi listrik yang berbeda-beda. Diketahui, jenis jenis instalasi listrik tersebut ada beberapa macam. Berikut diantaranya 1. Berdasarkan Arusnya Jenis jenis instalasi listrik yang pertama ialah dibedakan berdasarkan dari arusnya. Di sini, ada dua macam arus yang berbeda yaitu satu arah dan juga bolak-balik. Keduanya sama-sama penting dan sering dimanfaatkan dalam bidang rumah tangga hingga industry. Berikut adalah penjelasannya a. Arus Satu Arah Untuk instalasi listrik menggunakan arus satu arah ini biasanya disebut juga dengan Direct Current. Diketahui, arus listrik ini berupa aliran dari elektron dari satu titik awal yang mempunyai energi potensial lebih tinggi kemudian menuju ke titik lain yang energinya lebih rendah. Contohnya adalah pembangkit listrik tenaga matahari dan juga generator yang menggunakan arus satu arah. Instalasi DC ini pernah digunakan untuk menyalurkan energi listrik secara komersial pada masa lalu. Namun, untuk saat ini sudah jarang digunakan dan hanya dipakai oleh pihak-pihak tertentu. Contohnya adalah pabrik, kapal laut dan sebagainya. b. Arus Bolak-Balik Selanjutnya adalah jenis instalasi listrik yang menggunakan Alternative Current AC atau disebut juga arus bolak-balik. Diketahui, instalasi yang satu ini adalah yang paling banyak dan umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari saat ini. Arus AC sering dimanfaatkan dalam bidang rumah tangga ataupun industri. Adapun arus bolak-balik sendiri ialah sebuah arus listrik yang arah arusnya mampu berubah-ubah. Tentunya hal ini sangat berbeda dengan arus DC yang merupakan arus satu arah saja. Kemudian, alat yang biasa dipakai pada arus AC ini ialah alternator serta inverter. Lalu, untuk tegangan listriknya sendiri ialah mulai dari 220 volt, 380 volt dan sebagainya. Rekomendasi artikel Ciri-ciri Rangkaian Seri dan Paralel 2. Berdasarkan Pemakaiannya Selanjutnya, jenis jenis instalasi listrik juga dibedakan berdasarkan dari penggunaannya. Pemakaian listrik ini tentunya bermacam-macam, berikut adalah beberapa diantaranya a. Cahaya atau Penerangan Adapun jenis instalasi menurut pemakaiannya yang pertama yaitu sebagai alat penerangan yang menghasilkan cahaya. Diketahui, instalasi ini banyak sekali digunakan dimana saja dan sudah umum. Contohnya saja instalasi untuk menghidupkan lampu rumah, lampu yang ada di jalan dan lampu lainnya. Instalasi ini sangat penting dilakukan supaya ruangan ataupun jalanan terhindar dari gelap saat malam hari. Dengan begitu, aktivitas di malam hari pun masih bisa berjalan dengan lancar tanpa terhambat. Di sini akan ada rangkaian dari berbagai komponen dari satu sumber dan saling berhubungan dengan yang lainnya. Biasanya, instalasi ini diletakkan di ruangan tertentu. Nantinya saat dipasang akan berfungsi sebagai penerangan. b. Tenaga Berikutnya ialah instalasi yang dilakukan untuk tenaga penggerak benda-benda elektronik. Saat ini, alat-alat elektronik seringkali digunakan untuk memudahkan kehidupan sehari-hari pemakaianya. Dengan begitu, kegiatan pun dapat dilakukan dengan cepat dan juga lebih efisien. Contoh instalasi untuk kebutuhan tenaga ini adalah penggunaan motor listrik, blender, kipas angin, pompa air dan lainnya. Untuk tenaga sendiri, instalasi ini berupa rangkaian dari beberapa komponen yang kemudian dapat mengubah listrik menjadi tenaga mekanis dan juga kimia. Instalasi ini dimanfaatkan untuk menggerakkan benda-benda elektronik yang memanfaatkan energi listrik. b. Khusus Kemudian, ada lagi instalasi listrik yang digunakan untuk keperluan khusus. Adapun kepentingan khusus ini tentunya tidak diperlukan oleh semua orang dan hanya dipasang pada benda-benda tertentu saja. Contohnya adalah pada pesawat, kapal laut, mobil dan lain-lain. Instalasi tersebut memungkinkan kendaraan tersebut dapat memanfaatkan energi listrik dalam penggunaannya. Misalnya untuk menghidupkan lampu, mengecas ponsel, menghidupkan mesin dan lainnya. c. Telekomunikasi Berikutnya, berdasarkan kegunaannya instalasi listrik juga dapat dipakai dalam bidang komunikasi. Saat ini, alat komunikasi juga semakin canggih dan tidak memerlukan waktu lama untuk dua orang yang berjarak jauh bisa berhubungan. Contoh dari instalasi ini ialah jaringan telepon, telegraf dan masih banyak lagi. 3. Berdasarkan Tegangan Jenis jenis instalasi listrik juga dapat dibedakan menurut berapa besar tegangannya. Diketahui, tegangan listrik ini diperlukan dalam bidang yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasannya a. Tinggi Untuk instalasi menurut tegangan yang pertama ialah tegangan tinggi. Diketahui, suatu listrik disebut memiliki tegangan tinggi yaitu yang memiliki tegangan sekitar tujuh puluh ribu volt sampai dengan lima belas ribu volt. Adapun fungsinya yaitu digunakan pada pembangkit listrik yang jaraknya jauh dari gardu listriknya. Hal ini dikarenakan saat jarak dari pembangkit dan juga gardu cenderung jauh maka tegangan tersebut akan mudah berkurang sebelum sampai dan dapat berubah menjadi panas. Dengan adanya tegangan tinggi ini maka energi bisa disalurkan ke gardu penerima. b. Menengah Kemudian ada pula instalasi listrik untuk tegangan menengah. Disebut juga dengan tegangan menengah dikarenakan nilai tegangan tersebut adalah enam ribu sampai dua puluh ribu volt. Adapun tegangan menengah ini dilakukan pada jaringan distribusi listrik primer. Contohnya adalah listrik dari suatu gardu penghubung menuju ke gardu distribusi yang jaraknya tidak seperti sebelumnya. c. Rendah Selanjutnya ialah instalasi yang jenis instalasi listrik yang menggunakan tegangan rendah. Diketahui, tegangan ini dipakai untuk mengirimkan listrik dari gardu distribusi menuju ke rumah-rumah penduduk ataupun lokasi pabrik tertentu. Biasanya, listrik akan dipakai untuk penerangan ataupun hal lainnya. Untuk tegangannya sendiri berkisar sekitar dua ratus dua puluh volt hingga enam ratus volt. 4. Berdasarkan Besar Daya Kemudian, jenis jenis instalasi listrik berikutnya ialah berdasarkan berapa besar daya yang dihasilkan ataupun berapa kuat arusnya. Berikut adalah contoh-contohnya a. Arus Lemah Pertama adalah instalasi yang menggunakan daya berarus lemah. Arus lemah ini biasanya seringkali dipakai dalam bentuk listrik untuk komunikasi. Diketahui, dalam bidang komunikasi seperti telepon, penggunaan ponsel ataupun yang lainnya tidak memerlukan daya yang sangat kuat untuk bisa berfungsi dengan baik. b. Arus Kuat Berikutnya ialah instalasi listrik yang memanfaatkan daya yang cukup besar. Contohnya ialah digunakan dalam bidang penerangan misalnya pemasangan lampu yang menghasilkan cahaya. Lalu, ada juga yang digunakan dalam bidang tenaga, misalnya pada penggunaan kipas angin, mixer dan lain-lain. 5. Berdasarkan Jumlah Fasa Lebih lanjut yaitu jenis jenis instalasi listrik berdasarkan jumlah fasanya. Contohnya adalah sebagai berikut. Satu fasa. Instalasi yang menggunakan satu fasa seringkali digunakan dalam bidang rumah tangga. Contohnya adalah penggunaan penerangan saja yang tidak memerlukan energi tinggi. Tiga fasa. Instalasi yang ini digunakan untuk penggunaan energi yang lebih besar. Contohnya adalah dalam rumah tangga untuk penerangan seperti lampu dan juga tenaga seperti blender, kipas dan lainnya. Lalu, pada pabrik untuk industri dan juga keperluan bengkel. Demikianlah penjelasan mengenai jenis-jenis instalasi listrik yang harus diketahui sebelum memasangnya. Untuk memasangnya sendiri diperlukan peralatan khusus misalnya adalah saklar, alat pengukur, panel, kabel dan lain-lain. Artikel terkait Jenis Alat-alat Listrik di Sekitar Beserta Fungsinya
mengalirkanarus 3 fasa dan netral atau 3 fasa dan pentanahan. Susunan hantarannya ada yang pejal, berlilit ataupun serabut. Contoh penghantar quadruplex misalnya NYM 4x2,5 mm², NYMHY 4x2,5mm² dan sebagainya. Jenis penghantar yang paling banyak digunakan pada instalasi rumah tinggal yang dibangun permanen saat ini adalah kabel rumah NYA dan
100% found this document useful 2 votes561 views8 pagesDescriptionmateri instalasi listrik 1 fasaCopyrightŠ Š All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes561 views8 pagesMateri Instalasi Listrik 1 FhaseJump to Page You are on page 1of 8 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Untukmengetahui besaran rangkaian instalasi listrik, khususnya tegangan dan arus listrik, dibutuhkan suatu alat ukur yang berupa alat ukur arus yang dikenal dengan nama ampere meter, dan alat ukur Pada jaringan tegangan rendah satu fasa dibagi menjadi 2 yaitu pada arus kecil dan pada arus besar. lihat gambar : Gambar 1. Pemasangan Ampere
Mengapa Ada Sistem 3 phase? Selain ekonomis sistem 3 fasa dikembangkan karena memiliki keunggulan yaitu daya yang ditransmisikan bisa lebih besar dibanding sistem 1 fasa dengan besar penghantar dan arus listrik yang sama. Karena itu mulai dari pembangkitan sampai distribusi, sistem 3 fasa ini digunakan. Pada motor listrik, sistem 3 fasa memberikan daya torsi motor yang lebih besar dibandingkan dengan motor 1 fasa. Dengan medan magnet berputar yang dihasilkan sistem 3 fasa dengan arah dan besaran konstan yang disederhanakan, maka akan menyederhanakan desain atau konstruksi motor listrik. 1. Pengertian 1 Fasa Tegangan 1 fasa adalah instalasi listrik yang menggunakan dua kabel penghantar yaitu 1 kabel di fungsikan sebagai fasa dan 1 kabel lagi di fungsikan sebagai netral. Di Indonesia, sistem 1 fasa ini mempunyai tegangan 220VAC. Sedangkan di berbagai negara, besar tegangan 1 fasa ini bervariasi. Instalasi listrik 1 fasa adalah instalasi listrik yang menggunakan dua kawat penghantar yaitu kawat fasa dan kawat netral. Listrik 1 fasa di Indonesia bertegangan 220 volt. Dengan tegangan 220 volt, listrik 1 fasa banyak digunakan di rumah penduduk. a. Kelebihan jaringan listrik 1 fasa 1 Murah biaya operasional 2 Mudah instalasinya karena menggunakan 2 kawat b. Kekurangan 1 Terbatas skala rumah tangga 2 Generator 1 fasa memiliki ukuran relatif besar 2. Pengertian 3 Fasa Untuk memenuhi kebutuhan dalam suplai daya listrik, sistem 1 fasa dikembangkan menjadi 3 fasa. Sistem ini menggunakan 3 gelombang sinusoidal yang mempunyai perbedaan sudut phase masing-masing 120 derajat. Gambar gelombang listrik 3 fasa. Gambar Gelombang sinusoidal 3 fasa Listrik 3 fasa menggunakan 3 penghantar dan mempunyai tegangan sama tetapi berbeda dalam sudut fasa sebesar 120â°. Listrik 3 fasa adalah instalasi listrik yang menggunakan tiga kawat fasa, satu kawat netral atau kawat ground. Tegangannya 380 volt dan banyak digunakan pada industri, pabrik, hotel dan tempat-tempat yang membutuhkan daya besar. a. Kelebihan 1 Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor sangkar 2 Harga relatif murah untuk industri dan kehandalannya tinggi 3 Efisiensi relatif tinggi pada keadaan normal dan tidak ada sikat sehingga rugi gesekan kecil 4 Biaya pemeliharaan rendah dan mudah dalam perawatan 5 Dapat diproduksi sesuai dengan kebutuhan. 6 Menyediakan daya listrik yang besar karena menggunakan tegangan yang lebih tinggi, maka arus yang akan mengalir akan lebih rendah untuk daya yang sama. Sehingga untuk daya yang besar, kabel yang digunakan bisa lebih kecil sehingga lebih hemat biaya kabel. Untuk motor induksi yang memerlukan daya besar, listrik 3 fasa tidak memerlukan kapasitor lagi untuk menggerakan motor. b. Kekurangan 1 Biaya operasional mahal. B. Hubungan penyambungan 3 fasa Di dalam instalasi tenaga yang saling terhubung antara komponen dan sumber tentunya kita perlukan sambungan. Pada instalasi tenaga listrik 3 fasa bisa digunakan 2 macam hubungan dalam penyambungan dengan 3 penghantar, yaitu 1. Hubungan Bintang atau star Sistem 3 fasa hubungan bintang dengan tegangan 380/220 V Gambar diatas merupakan sistem 3 fasa yang dihubungkan secara bintang. Titik pertemuan dari masing masing fasa disebut titik netral. Titik netral ini merupakan common dan tidak bertegangan. Ada 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3 fasa ini a. Tegangan antar fasa yaitu 380 V b. Tegangan fasa ke netral yaitu 220 V Dengan adanya titik netral maka besar tegangan fasa terhadap netral membentuk sistem tegangan 3 fasa yang seimbang. V line = â3 x V fasa = 1,73 V fasa Sedangkan untuk arus yang mengalir pada semua fasa mempunyai nilai yang sama I line = I fasa 2. Hubungan segitiga atau delta Pada hubungan segitiga, ketiga fasa saling dihubungkan sehingga membentuk hubungan segitiga 3 fasa. Gambar Hubungan Segitiga Dengan tidak adanya titik netral, maka besarnya tegangan saluran dihitung antar fasa, karena tegangan saluran dan tegangan fasa mempunyai besar magnitude yang sama, maka V line = V fasa Arus saluran dan arus fasa tidak sama dan hubungan antara kedua arus tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan hukum Kirchoff I line = â3 x I fasa = 1,73 I fasa Sumber Quantumbook
KLsnCVN. w4c8yus0bk.pages.dev/352w4c8yus0bk.pages.dev/864w4c8yus0bk.pages.dev/630w4c8yus0bk.pages.dev/489w4c8yus0bk.pages.dev/673w4c8yus0bk.pages.dev/536w4c8yus0bk.pages.dev/210w4c8yus0bk.pages.dev/370w4c8yus0bk.pages.dev/900w4c8yus0bk.pages.dev/32w4c8yus0bk.pages.dev/191w4c8yus0bk.pages.dev/145w4c8yus0bk.pages.dev/170w4c8yus0bk.pages.dev/928w4c8yus0bk.pages.dev/972
fasa dalam instalasi listrik yaitu