Puisi doaku bersyukur. Doa adalah sebuah permohonan dari seorang hamba kepada Tuhannya. doa juga sering dikatakan, cara sesorang mendekatkat diri kepada Sang penciptanya, atau mengingatkan diri bahwa kita tak ada ada menghirup udara didunia tanpa, seizin Tuhan, maka dengan rasa terima kasih kita sering berdoa, mendekatkan dan mengingat akan keajaiban Tuhan. Sedangkan bersyukur adalah menghargai apa yang didapat, apa yang dialami dan mampu memandang dari sisi positif apa yang terjadi, walaupun tidak selalu berkenan di hati. Kalau hidup mampu bersyukur maka bakal selalu ada kebahagiaan dari setiap kejadian. Kalau orang hidup dalam selalu syukur, senang tidak akan begitu sulit jadi mari kita bersyukur terhadap segala yang kita alami dalam hidup ini. Jadi sudah sepatutnya kita besyukur selalu bersyukur atas nikmat, bersyukur atas rejeki mensyukuri apa yang kita miliki. Berkaitan dengan kata doa dan kata bersyukur. puisi kali ini judulnya doaku bersyukur, judul tersebut kombinasi dari kosakata dari dua judul puisi. adapun masing masing judul puisinya antara bersyukur Puisi doa ku Puisi rasa ku Bagaimana cerita dan makna dibalik rangkaian bait bait puisinya, untuk lebih jelasnya yuk kita simak saja berikut BERSYUKUR olehAjtDalam hening malam kala diriku sendiri Kupandangi bintang" ku coba berpuisi Ku ungkapkan Rasa isi hati. Sudah lama ku tak berpuisi. Menorehkan kata hati. Dalam coretan pena, melalui syair puisi. Ku coba berpuisi lewat imajinasi Berkutat pikiran dalam halusinasi Hati merasa itu hanya sebuah ilusi Dan semua itu menyelimuti sanubari. Dulu malamku gundah,jiwaku resah, kini hidup sudah berubah, malam pun sentiasa megah, jiwa rendah dibelaian hari-hari yang indah. Penuh Berkah Alhamdulillah. 11042016 ajtPuisi Doa kuMalam masih sembunyikan embun ketika kuntum dihati berbisik membelai sukma, kusemai cinta dalam taman doa jadi semat rindu Pandang lah langit ketika malam, dan carilah bintang paling terang k arena aku mencurahkan semua tentangmu kepada NYA Doaku Malam ini Ya Tuhan, lindungilah orang-orang yang aku sayangi ketika mereka terjaga dalam tidurnya. Aku sayang mereka Ajt Jakarta 11042016 PUISI RASA KUKetika malam datang Pagipun menjelang Lamunan Ku tertuju Pada seraut wajah menawan. Ku akui ,.. Dia indah meretas gundah Dia yang selama ini ku nanti Pembawa sejuk, pemanja rasa Dia yang selalu ada…dalam rasa Andaikan ku dapat, mengungkapkan, perasaan ku, hingga membuat, kau percaya Akan ku berikan, seutuhnya, rasa cinta ku. Ajt Jakarta 11042016 - Demikianlah puisi doaku besyukur. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi atau puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Kaubakargema di jantung waktu. Bibir pantai yang letih nyanyi. Sembuh oleh laut yang berloncatan. Memburu takdirmu yang menderu. Dan teluk ini. Yang tak berpenghuni kecuali gundah dan lampu. Memberangkatkan dahaga berlayar. Berkendara seribu pencalang.Deskripsi Dalam DoakuDalam doa subuhku ini kau menjelma langit yangsemalaman tak memejamkan mata, yang meluas beningsiap menerima cahaya pertama, yang melengkung heningkarena akan menerima suara-suaraKetika matahari mengambang diatas kepala,dalam doaku kau menjelma pucuk pucuk cemara yanghijau senantiasa, yang tak henti-hentinyamengajukan pertanyaan muskil kepada anginyang mendesau entah dari manaDalam doaku sore ini kau menjelma seekor burunggereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis,... Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰 Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan
PuisiSunday, July 27, 2008. Fitnah. Tuhan, Engkau tahu itu bukan aku Saat malam t’lah datang Lampu dimatikan dan kegelapan mencekam Tak henti-hentinya aku berdoa “Tuhan, peluklah aku hingga ku tertidur” “Tuhan, jangan biarkan iblis masuk rumah ini”
15. “Dalam Doaku” Karya puisi Sapardi Djoko Damono ini merupakan salah stu puisi terkenal yang masuk dalam antologi “Hujan Bulan Juni”. Puisi ini menceritakan tentang rasa cinta seseorang untuk orang yang paling dicintainya sehingga tak henti mendoakannya dalam setiap waktu. Berikut adalah puisi “Dalam Doaku” seutuhnya DALAM DOAKU dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara hijau senantiasa, yang tak henti-henti mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ngibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan mengugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu magrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun di sana, bersijingkat di jalan kecil itu, menyusup di celah-celah jendela dan pintu, dan menyentuh- nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi, dan bulu-bu- lu mataku dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku aku mencintaimu, itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu 1989 Sapardi Djoko Damono 2016109 Karya ilustrasi ini menggambarkan pergantian waktu dari terbitnya fajar subuh hingga malam hari isya. Penggambaran ilustrasi ini memvisualisasikan tentang kegiatan beribadah yang dilakukan oleh pemeluk agama Islam yang beribadah dari subuh, siang hari, senja hingga malam hari. .Berikut adalah ilustrasi puisi “Dalam Doaku” seutuhnya Gambar 61 Judul Karya “Dalam Doaku”, cat acrylic diatas kanvas dengan diameter 40 cm, 2017 sumber dokumentasi pribadi Pemilihan kata yang digunakan untuk mewakilkan istilah beribadah menjadi judul “Dalam Doaku” dirasakan memiliki makna yang universal sehingga makna puisi ini bisa mencakup pemeluk agama manapun. Untuk seorang pemeluk agama Islam akan langsung menghubungkan dengan istilah Sholat, ataupun kegiatan beribadah dan berdoa kepada Alloh dengan waktu yang terdiri dari lima waktu yaitu, subuh, dzuhur, ashar, maghrib, isya’. Visualisasi karya ilustrasi ini menggunakan teknik opaque pada bagian background dan bidang-bidang yang besar dengan kuas berukuran 6,7, dan 8. Sedangkan untuk bagian yang kecil dan untuk menditail ilustrasi menggunakan kuas dengan ukuran 000, 0, 1,2,3, dan 4. Dalam ilustrasi ini terdapat dua telapak tangan yang menengadah keatas seolah sedang berdoa sebagai center of interest. Dua objek tangan ini menggambarkan makna tentang doa dan permohonan kepada Sang Pencipta. Objek tangan ini dikelilingi oleh lima lingkaran yang masing- masing berisi lima objek yang berbeda. Lingkaran pertama berada diatas menggambarkan suasana subuh yang dipantulkan oleh kornea mata, dimana si aku dalam puisinya dijelaskan tengan khusyuk berdoa ditengan suasana subuh yang masih sunyi, sepi dan langit bersih membentang luas siap menerima cahaya pertama dari matahari. Seperti yang disebutkan pada lariknya yang berbunyi “dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima cahaya pertama.. “. Objek lingkaran pertama sebagai kornea mata yang memantulkan langit subuh dengan sedikit pendaran cahaya matahari, menggambarkan bahwa si aku ini begitu takjub atas keagungan Sang Pencipta yang memiliki langit waktu subuh sehingga memenuhi seluruh padangannya akan keindahan dan menyadari bahwa tuhan tak pernah tidur mendengar doa-doa hamba-Nya. Warna dominan pada objek lingkaran pertama didominasi warna biru tua menggambarkan langit dan kuning sedikit jingga yang menggambarkan warna dari cahaya matahari. Objek lingkaran kedua menggambarkan waktu siang hari yang dalam agama islam adalah masuk dalam waktu sholat dzuhur dimana waktu saat matahari berada diatas kepala. Dalam ilustrasi kedua ini menggambarkan pucuk pohon yang bergoyang terkena angin dan tetap berdiri dan memberikan kesejukan ditengah panasnya terik matahari. Seperti yang dijelaskan pada lariknya yang berbunyi” dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara hijau senantiasa, yang tak henti- henti mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana”. Seolah mengingatkan bahwa Tuhan akan selalu berada disamping kita melalui keberadaannya disekitar kita. Warna yang dominan pada objek lingkaran kedua ini adalah warna hijau tua menggambarkan pucuk pohon cemara dan warna biru muda serta kuning untuk menggambarkan langit di siang hari dengan terik sinar matahari. Irama rhytm dimunculkan melalui pergerakan pucuk cemara. Warna kuning dan biru pada langit memunculkan kontras contras antara warna dingin dari biru muda dan warna panas dari kuning. Pada objek lingkaran yang ketiga adalah sholat ashar yang digambarkan dengan suasana pada sore hari dengan seekor burung sebagai objek utama. Burung dalam ilustrasi ini digambarkan tengah mengepak-ngepakkan sayapnya dilangit sore dengan gelisah dengan gestur kepala menyamping. Dalam ilustrasi ini burung diibaratkan sebagai hidayah yang diturunkan Tuhan kepada manusia yang berusaha bisa dimana saja kecuali Tuhan yang menghendaki. Seperti yang dijelaskan pada bait puisinya yaitu ”...kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas- ngibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan mengugurkan bulu- bulu bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap.. ”. Pada ilustrasi objek ke empat menggabarkan wajah seorang wanita dengan wajah teduh menutup kedua matanya. Objek wanita ini menggambarkan diri ilustrator, yang divisualisasikan menutup mata merasakan bahwa Sang Pencipta telah semakin dekat sehingga dapat dirasakan melalui desiran angin yang perlahan membelai setiap inci wajah dan rambutnya. Suasana hening dan damai ini digambarkan dengan gestur wajah yang tenang menutup kedua matanya. Seperti yang digambarkan melalui lariknya yang berbunyi“....kau menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun di sana bersijingkat di jalan kecil itu, menyusup di celah-celah jendela dan pintu, dan menyentuh- nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi, dan bulu-bu lu mataku”. Tekstur dimunculkan melalui garis-garis dengan teknik aquarel. Gerakan yang muncul dari goreasan kuas detail ukuran 0, dan 000 pada bagian rambut menampilkan unsur irama rhytm. Pemberian warna kuning dan biru pada kulit dan rambut wajah wanita memunculkan kesatuan unity antara objek satu dan lainnya. Untuk objek lingkaran terakhir menggambarkan suasana malam hari, yaitu sholat isya’ atau sholat malam. Dalam ilustrasi ini diibaratkan layaknya sebuah jantung yang berbentuk seperti langit malam dengan dominan warna hitam yang penuh bintang. Penggambaran jantung ini menekankan bahwa Tuhan selalu ada dan sangat dekat dengan kita bahkan diibiratkan setiap denyut jantung manusia layaknya hitungan dzikir memanjatkan doa kepada Sang Pencipta. Jantung juga dihubungkan dengan seberapa dekat kita akan kematian. Seperti yang dijelaskan pada lariknya yang berbunyi“dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku ”. 116 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Visualisasi antologi “Hujan Bulan Juni” karya Sapardi Djoko Damono dalam karya ilustrasi vignette bergaya Surealisme ini bertujuan untuk menggambarkan secara visual 15 karya puisi dalam antologi “Hujan Bulan Juni”, sehingga mampu menggambarkan makna puisi dengan lebih menarik dan imajinatif. Hal ini juga merupakan sarana kreasi dari ilustrator sekaligus sebagai penikmat karya sastra. Berdasarkan analisis data mengenai visualisaisi karya ilustrasi antologi “Hujan Bulan Juni” dapat dijabarkan sebagai berikut 1. Konsep ilustrasi puisi dalam antologi “Hujan Bulan Juni” ini adalah mentransformasikan puisi menjadi bentuk visual hasil dari interpretasi. Ilustrasi digambarkan secara simbolik dengan mengambil unsur metafora dan personifikasi pada puisi, yang digambarkan melalui bentuk ilustrasi vignette menggunakan pendekatan secara surealisme murni dimana dalam penciptaannya karya ilustrasi ini menggunakan teknik aquarel dan teknik opaque untuk menciptakan visualisasi yang terkesan seperti dalam dunia khayalan dan imajinatif. Warna yang dihadirkan dalam ilustrasi ini banyak menggunakan warna temaram dan beberapa perpaduan warna kontras yaitu perpaduan antara warna panas dan dingin yang cenderung lebih gelap.
PuisiBintang Sang Bintang Yang Menjadi Saksi Seperti Bintang di Langit Malam Seperti bintang yang menghiasi malam Seperti itu rasa yang ada di dalam hati Masih tersimpan rapi di sudut terdalam Tanpa ingin terseruak ke permukaan diri Cukup pada bintang gejolak ini tersampaikan Lewat bisik angin yang berhembus dengan lembut Menyapu pipi yang tak
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. makan malam ku, ketam sepasang capit yang menghadang gigi gigiku untuk meraih tualang rasa. yang bersembunyi dalam malam, ketam kupilih ia menatapku hangat hangat. entah hendak mengutukiku atau justru mengucap, "selamat makan. jalanku sudah tak miring lagi, bukan?"aku mengangguk. entah bersetuju atau malah hendak lekas lekas melepas cangkang. lalu meraih balutan daging putih. ke dalam mulutku yang ramai doa makan. Toboali, 2 Juni 2022 Lihat Puisi Selengkapnya
Selamahidupnya, Sapardi banyak menulis puisi-puisi yang fenomenal, salah satunya bertemakan cinta. Salah satu karya kumpulan puisinya yang banyak diperbincangkan adalah “Hujan Bulan Juni”. hanya doaku yang bergetar malam ini dan tak pernah kaulihat siapa aku tapi yakin aku ada dalam dirimu. 8. Menjenguk Wajah di Kolam “JanganKompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Selamat malam Kota Serambi Madinah,Bumi Maleo,The Hidden ParadiseAadati hula-hula to Sara', Sara' hula-hula to Kuru'aniAdakah kau baik-baik saja di sana?Sejumput senyummu tampak dari selembar gambar yang sengaja mereka kirim berantara jaringanKau di utaraAku di tengahHanya laut yang jadi pemisahnya Tapi yakinlah,Hati ini sudah terpaut pada dermagamu Riak-riak kecil tertiup angin lautHanya mampu membuatnya berayun-ayunTak kan sampai lepas buhul-buhulYang tertambat kokoh berlandas kesetiaanKutunggu kau di siniSeninSenen Ya? Lihat Puisi Selengkapnya rkJEV.